Panen Padi di Pulo Aceh. (Humas Kementerian Pertanian)

Panen Padi di Pulo Aceh, di Sawah Tadah Hujan Seluas 30 Hektare

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Bupati Aceh Besar Mawardi Ali dan beberapa SKPK melakukan panen perdana padi demplot pada hamparan 30 hektare (ha) sawah tadah hujan di Desa Blang Situngkoh Kecamatan Pulo Aceh.

Demikian dalam keterangan pers diterima Independensi.com, Senin (22/1/2018) pagi.

Kehadiran bupati ke pulau yang berdekatan dengan Pulau Weh Sabang tersebut adalah atas undangan Balai Pengkajian teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Aceh pada kegiatan demplot padi mendukung pengembangan wilayah perbatasan.

Menurut Kepala BPTP Aceh Basri A. Bakar, demplot seluas 3 ha tersebut bertujuan memperkenalkan inovasi teknologi budidaya padi dalam rangka meningkatkan produktivitas gabah di daerah tertinggal yang selama ini rata-rata 3,5 – 4,0 ton/ha.

“Hasil ubinan di lokasi demplot sekitar 5,0 – 5,5 ton hektare dengan mengintroduksi beberapa varietas padi jenis amphibi seperti Inpari 30, 38, 39, 42, dan Inpago 8,” ujarnya.

Disebutkan saat ini luas areal sawah di Pulau Aceh tercatat 313,84 ha tersebar di beberapa desa. Dengan jumlah penduduk saat ini sekitar 4.150 orang yang umumnya bekerja di sektor perikanan, menyebabkan kebutuhan pokok terutama beras masih kekurangan sehingga harus didatangkan dari daratan.

Bupati Aceh Besar dalam sambutannya mengatakan sebenarnya Aceh Besar sudah surplus beras terutama di daratan, namun di kepulauan masih perlu sentuhan teknologi dan infrastruktur yang memadai. Ia berjanji ke depan bersama dengan Badan Litbang Pertanian dan lembaga terkait lainnya akan membangun Pulo Aceh.

“Bahkan tahun ini saya merencanakan akan melaksanakan Rakorbang tingkat kabupaten di Pulo Aceh,” ujarnya.

Ditambahkan, selain padi, Pulo Aceh cocok ditanam palawija (jagung dan kedelai) dan hortikultura (cabai dan bawang merah), demikian pula pengembangan peternakan terutama sapi lokal.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Mawardi atas permintaan kelompok membantu 1 unit traktor, 3 unot pompa air, 3 handsprayer, jalan usahatani dan 150 gulung kawat duri.

husus pembangunan embung, pihaknya akan segera melakukan survey dengan Dinas terkait guna mengatasi kekurangan air di lahan sawah yang potensi dikembangkan.

Hadir pada acara panen dan Temu Lapang tersebut Bupati, peneliti dan penyuluh BPTP, Kadistan Aceh Besar, Danramil dan Babinsa, Kapolsek, Ketua Bappeda Aceh Besar, Koordinator BPP Pulo Aceh, penyuluh, kelompoktani dan puluhan mahasiswa Aceh Besar.