Temu Penyuluh Sebagai Investasi Sumberdaya Manusia Pertanian

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Sesuai tema yang diusungnya, Temu Koordinasi Nasional Penyuluh dan Tenaga Teknis Pertanian 2018, digelar untuk Meningkatkan Kinerja dan Daya Saing Melalui Pembangunan Sumber Daya Manusia Pertanian.

Hal ini sesuai pesan Presiden Joko Widodo, bahwa fokus Pemerintah di tahun 2019 pada investasi sumberdaya manusia. Sebagai tahapan besar selanjutnya, setelah percepatan pembangunan infrastruktur berjalan dan mulai banyak diselesaikan.

Dan Penyuluh Pertanian serta Tenaga Teknis Pertanian, merupakan garda terdepan dalam mengawal kegiatan strategis Kementerian Pertanian (Kementan). Seperti Upaya Khusus Padi, Jagung dan Kedelai (UPSUS PAJALE), Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB), Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan (OPSIN), Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (BEKERJA), dan Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (SERASI).

Untuk mensukseskan kegiatan strategis tersebut dan mensosialisasikan 4 (empat) tahun keberhasilan kinerja pemerintah dan Kementerian Pertanian melalui pembangunan sumber daya manusia, maka diperlukan adanya dukungan kinerja Penyuluh Pertanian dan tenaga teknis pertanian.

Kegiatan ini juga sebagai wujud apresiasi pemerintah kepada para Penyuluh Pertanian dan Tenaga Teknis Pertanian, yang telah diakui tugas dan perannya dalam mendampingi para petani dan kelompok tani di lapangan.

Temu Penyuluh dihadiri sedikitnya 1.000 orang tenaga lapangan, terdiri atas : Perwakilan Penyuluh Pertanian se- Indonesia sebanyak 775 orang; Perwakilan Tenaga Harian Lepas Medik/Paramedik Veteriner sebanyak 68 orang; Perwakilan Tenaga TKP Perkebunan sebanyak 85 orang; dan Perwakilan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman-Pengamat Hama Penyakit sebanyak 72 orang.

Setelah Menteri Pertanian memberikan arahan, para Direktur Jenderal Teknis seperti Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Direktur Jenderal Hortikultura, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Direktur Jenderal Perkebunan menyampaikan capaian kinerja masing-masing sub sektor yang mendukung keberhasilan pembangunan pertanian.