Pengamat politik dari Analis Indopoll Research and Consultan Dr Andi Yusran

Pengamat: Kasus Rommy Berimplikasi Negatif Terhadap Elektabilitas PPP dan Jokowi-Ma’ruf

Loading

Jakarta (Independensi.com)
Kasus tertangkapnya Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau Rommy oleh KPK karena diduga menerima suap diperkirakan tidak hanya akan menggerus elektabilitas PPP, tapi juga elektabilitas pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019 yang didukung PPP kubu Romi.
“Karena publik memahami kalau Rommy adalah salah seorang tim kampanye nasional dari kubu pasangan calon nomor 01 Jokowi dan Ma’ruf Amin di Pilpres 2019,” kata pengamat politik dari Analis Indopoll Research and Consultan Dr Andi Yusran kepada Independensi.com, Sabtu (16/3/2019).
Menurut Yusran kasus Rommy sendiri berbeda dengan kasus Andi Arif di kubu Prabowo Sandi. “Karena yang bersangkutan (Andi Arif–Ref) bukan bagian dari tim pasangan calon nomor dua.”
Oleh karena itu, tuturnya, kasus Rommy akan berimplikasi negatif tidak hanya terhadap elektabilitas PPP. “Tapi setidaknya dapat mempengaruhi elektabilitas paslon Jokowi-Ma’ruf.”
Dia menilai kasus tersebut menjadi faktor resistensi kedua setelah kasus Almaida 51 dimana Rommy dan PPP mengambil garis sejajar dengan kubu Ahok dan berseberangan dengn arus Umat Islam.
Dikatakan juga dosen S2 Ilmu Politik dari Universitas Nasional ini bahwa hasil survey beberapa lembaga survei menempatkan posisi PPP digaris ‘rawan’ untuk lolos Parliamentary Threshold (PT) dalam pemilu 2029 yang akan datang. “Tentunya Kasus Rommy tersebut akan semakin mempersulit posisi Partai untuk lolos PT. ” Selain itu, ujar Yusran, besar peluang akan terjadinya eksodus dari pemilih tradisional PPP dan berpindah ke partai Islam lainnya.(MUJ)

 

One comment

  1. Dr. AY betul ttg dua faktor di atas. Juga, yang belum lama terjadi: kasus “hindari menyebut Kafir… ” faktor yang wajib dihitung. Romy sebagai Ketum PPP : mengambil garis sejajar dgn pengumuman pengurus pusat NU, yang ternyata disusupi oknum JIL.
    Bahkan dari warga muslim ada pernyataan bahwa Romy kuwalat lantaran berani meminta Kiai Khos NU untuk meralat do’a.
    Wallahu’alam bissawab.

Comments are closed.