Daun ganja jadi penyedap rasa di restoran - restoran Thailand menjadi daya tarik wisatawan

Pemerintah Thailand Izinkan Restoran Gunakan Daun Ganja Sebagai Penyedap Rasa

Loading

LONDON (Independensi.com) – Pemerintah Kerajaan Thailand, telah mengizinkan pelaku usaha kuliner menjadikan daun ganja sebagai penyedap rasa di berbagai jenis makanan, termasuk di dalamnya pada sup babi, sebagai salah satu upaya menarik wisatawan luar negeri.

Kantor Berita Nasional Inggris, Reuters.com, Sabtu, 16 Januari 2021, mengatakan, ada sejumlah restoran pada pusat kunjungan wisatawan luar negeri, secara terang-terangan menjadikan daun ganja sebagai bumbu penyedap rasa berbagai jenis makanan.

Restoran di Rumah Sakit Chao Phya Abhaibhubejhr di Prachin Buri mulai menyajikan makanan favorit mulai Januari 2021, setelah Thailand membatalkan daftar ganja sebagai narkotika, memungkinkan perusahaan resmi negara untuk membudidayakan tanaman tersebut.

“Daun ganja, jika dimasukkan ke dalam makanan atau bahkan dalam jumlah kecil … akan membantu pasien pulih lebih cepat dari penyakitnya,” kata Pakakrong Kwankao, pemimpin proyek di rumah sakit tersebut kepada Reuters.com.

“Daun ganja dapat meningkatkan nafsu makan dan membuat orang tidur nyenyak, dan juga dalam suasana hati, dalam suasana hati yang baik.”

Rumah sakit ini dikenal sebagai pelopor di Thailand untuk mempelajari ganja dan kemampuannya untuk menghilangkan rasa sakit dan kelelahan.

Thailand pada 2017 menjadi negara Asia Tenggara pertama yang melegalkan ganja untuk penggunaan medis dan sejak itu membuka banyak klinik medis mariyuana.

Penawaran restoran termasuk sup babi yang menggembirakan, roti goreng dengan topping daging babi dan daun mariyuana, dan salad daun ganja renyah yang disajikan dengan daging babi giling dan sayuran cincang.

“Saya belum pernah mengonsumsi ganja, rasanya aneh tapi enak,” kata restoran Ketsirin Boonsiri, menambahkan bahwa itu “cukup aneh”.

Nattanon Naranan mengatakan rasa daun ganja mirip dengan sayuran sehari-hari, tetapi efek sampingnya cukup berbeda.

“Itu membuat tenggorokan saya kering dan saya menginginkan yang manis-manis,” katanya.

Wakil Menteri Pendidikan Thailand Kanokwan Vilawan mengatakan langkah selanjutnya adalah menawarkan hidangan Thailand yang terkenal untuk menjangkau khalayak internasional.

“Kami berencana menambahkan lebih banyak (ganja) ke masakan Thailand yang sudah terkenal, seperti sup kari hijau, untuk lebih mendongkrak popularitas hidangan ini,” kata Kanokwan kepada Reuters.com.(aju)