Bekasi – Banten Bakal Dibangun Jalan Tol Diatas Laut

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Pembangunan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN) atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Tahap II mulai dilakukan. Pembangunan tanggul laut raksasa ini akan bekerjasama dengan Korea Selatan dan Belanda.

Pihak Indonesia diwakili oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sepakat dengan Kementerian Infrastruktur dan Manajemen Air Belanda (MIW) dan Korea International Cooperation Agency (KOICA) untuk melanjutkan pembangunan tanggul raksasa ini pada Juni lalu.

Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi mengatakan, tidak tertutup kemungkinan pembangunan tanggul raksasa ini sekaligus menjadi pembangunan tol di utara Jakarta.

Mengutip data KPPIP, fase ini adalah bagian dari pengembangan jangka panjang di sisi timur teluk Jakarta tersebut. Caranya dilakukan dengan menutup bagian dari teluk untuk mengantisipasi jika penurunan muka tanah di Jakarta bagian timur tidak dapat dihentikan. Dalam pelaksanaannya, akan disediakan bagian tanggul timur dengan jalan tol akses menuju Bekasi untuk mengurangi dampak atas penutupan ini.

“Kemudian yang MoU ini fase 4-7 yaitu ya ini kan desain saja. Dari dinamikanya dalam pembangunan mungkin bukan tanggul, tapi tol. Tol yang nantinya apabila diperlukan nanti akan menjadi tanggul laut,” kata Hari di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2019).

Hari menambahkan bahwa tol tersebut membentang dari Bekasi hingga Banten. Dengan demikian tol ini melintasi Jakarta. “Tol itu menghubungkan Bekasi sampai ke Banten,” katanya.

Rencana pembangunan tol sekaligus tanggul laut ini masih dalam kajian. Jika disetujui maka bisa direalisasikan. “Kajiannya kan sekarang sudah disepakati, sudah dilaporkan pak Menteri (PUPR) ke Menko (Perekonomian), seperti yang saya sampaikan barusan kerangka nya seperti itu. Kalau Beliau setuju ya kita lanjutkan. Berapa berapanya ya nanti,” tuturnya.

Dalam hal ini, Belanda dan Korsel memberikan bantuan pendanaan terkait kajian pembangunan tersebut. “Dia yang memberikan bantuan, pendanaan bukan pembangunan ya. Pendanaan dalam rangka kajian ini,” ujarnya. (dan)