JAKARTA (IndependensI.com) – Pasukan Suriah berhasil merangsek masuk ke Mayadeen, kota yang menjadi benteng pertahanan terakhir ISIS di Suriah, Jumat (6/10/2017).
Mayadeen, yang berada di provinsi kaya minyak Deir Ezzor, dijadikan ISIS sebagai “ibu kota keamanan dan militer” di Suriah. Sumber di kalangan militer Suriah mengatakan keberhasilan pasukan pemerintah merebut Mayadeen akan menjadi pukulan telak buat para jihadis.
Setelah terus mengalami kekalahan dalam beberapa bulan terakhir, kombatan ISIS terdesak ke utara menuju Raqa. Di sini, mereka menghadapi pasukan Kurdi dukungan Amerika Serikat dan tentara Arab.
“Dengan dukungan dari angkatan udara Rusia, pasukan Suriah berhasil memasuki Mayadeen dan mengambil alih beberapa bangunan di belahan barat kota,” kata Rami Abdel Rahman, ketua Syrian Observatory for Human Rights, Sabtu (7/10/2017).
Mayadeen diduduki ISIS sejak 2014. Kota itu berada di tepi barat Sungai Efrat, antara ibu kota provinsi Deir Ezzor, tempat para jihadis masih menguasai beberapa distrik, dan perbatasan Irak.
ISIS masih menguasai separuh Deir Ezzor, meski pasukan Presiden Bashar al-Assad terus melancarkan serangan. ISIS juga berperang melawan aliansi Kurdi-Arab.
Observatory mengatakan sasaran utama pemerintah Suriah adalah merebut kembali ladang minyak Al-Omar yang berada di timur laut Mayadeen. Ladang minyak itu hancur dalam serangan udara pimpinan AS pada 2015.
ISIS mengumpulkan dana lewat penjualan minyak. Pasukan koalisi memperkirakan gerombolan teroris itu berhasil mengumpulkan antara US$1,7 juta dan US$5,1 juta. Direbutnya Al-Omar diharapkan menutup sumber pendanaan ISIS.