KUPANG (IndependensI.com) —Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Sumber Daya Air melakukan pendataan bendung, bendungan dan embung yang sudah selesai namun belum memiliki jaringan irigasi. Pendataan dilakukan untuk mendukung program irigasi premium yang menjadi prioritas Kementerian PUPR.
Hali ini untuk mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo agar pembangunan bendungan juga dilengkapi oleh jaringan irigasi sehingga air dipastikan bisa sampai ke sawah-sawah milik petani.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan bendungan, embung dan irigasi di seluruh Indonesia guna mewujudkan ketahanan air dan pangan sesuai Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.
“Kita data dan akan kita bangun. Sementara untuk program pembangunan 49 bendungan baru, otomatis akan dibangun jaringan irigasinya. Kita sebut irigasi premiun yakni irigasi yang mendapatkan pasokan air dari bendungan. Tahun ini kita konsentrasikan untuk membangun irigasi premium,” kata Dirjen Sumber Daya Air Imam Santoso, di Kupang, Selasa (9/1/2018).
Imam Santoso mencontohkan Bendungan Raknamo yang sudah selesai konstruksinya dan telah diresmikan pengisiannya oleh Presiden Joko Widodo (9/1/2018), sudah ada desain jaringan irigasinya. Pembangunannya akan dimulai tahun ini dengan biaya Rp 98 miliar dan ditargetkan selesai pada tahun 2019.
“Tahun depan akan berfungsi. Ketika air di Bendungan Raknamo penuh, jaringan irigasinya sudah ada sehingga bisa dipakai untuk mengairi sawah,” kata Imam.
Bendungan Raknamo memiliki kapasitas tampung 14 juta m3, bermanfaat mengairi irigasi seluas 1.250 hektar, sumber air baku 100 liter/detik dan pembangkit listrik 220 Kilowatt.
Dikatakan Imam, dengan irigasi premium akan meningkatkan produktivitas petani. Sebelum ada bendungan, dalam satu musim tanam, petani hanya dapat menanam padi, setengah palawija dan setengah padi. Dengan adanya bendungan, petani dapat dua kali menanam padi, satu kali palawija dan setengah padi.