NEW YORK (Independensi.com) – Harga minyak dunia berakhir lebih tinggi di New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures pada perdagangan Rabu waktu setempat atau Kamis (25/1/2018) WIB, setelah data menunjukkan persediaan minyak mentah Amerika Serikat turun untuk pekan ke-10 berturut-turut.
Patokan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman Maret harganya naik US$1,14 menjadi menetap di US$65,61 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara patokan global, minyak mentah Brent North Sea, untuk pengiriman Maret harganya naik 57 sen menjadi ditutup pada US$70,53 per barel di London ICE Futures Exchange.
Persediaan minyak mentah AS turun 1,1 juta barel dalam pekan yang berakhir 19 Januari menjadi 411,6 juta barel, memperlebar penurunan tahun ke tahun sebesar 0,7 persentase poin menjadi 15,7 persen, laporan mingguan Badan Informasi Energi Amerika Serikat yang dikutip kantor berita Xinhua.
Penarikan minyak mentah yang dilaporkan Rabu (24/1/2018) oleh Badan Informasi Eneri kontras dengan kenaikan 4,76 juta barel yang dilaporkan Selasa (23/1/2018) oleh American Petroleum Institute, sebuah kelompok industri swasta.
Persediaan minyak mentah AS terus menurun dan pemakaian minyak mentah sektor penyulingan lebih rendah dari rata-rata minggu sebelumnya, menurut laporan Badan Informasi Energi. Dengan cadangan 411,6 juta barel, persediaan minyak mentah AS berada di tengah kisaran rata-rata untuk tahun ini. (xinhua/ant/afp/eff)