JAKARTA (Independensi.com) – Dalam organisasi modern, peran personel sangat vital dan sentral sebagai penentu keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Disamping itu, peran personel selaku subjek atau motor penggerak organisasi menuntut kondisi personel yang profesional dan mampu menjabarkan strategi dalam mewujudkan tujuan organisasi.
Hal tersebut dikatakan Kasum TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A. dihadapan 146 peserta Rapat Koordinasi Personel (Rakorpers) TNI tahun 2018, dengan tema “Meningkatkan Sistem Penyelenggaraan Fungsi Personel Yang Terpadu Dengan Dilandasi Loyalitas, Moralitas, Profesionalitas Dan Modern Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok TNI”, bertempat di Aula Gatot Subroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (7/2/2018).
Menurut Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, baik buruknya suatu organisasi sangat bergantung kepada kualitas personel yang mengawakinya atau the man behind the gun, sebagai organisasi militer yang sarat teknologi dan menuntut profesionalitas personel yang tinggi.
“Pembinaan personel TNI harus selalu dilaksanakan secara tepat, obyektif, dan proporsional, sehingga prinsip pembinaan personel the right man on the right place, bukan sekedar prinsip tertulis, tetapi harus diaplikasikan secara konsisten dan penuh komitmen,” tegas Kasum TNI.
Dalam kesempatan tersebut, Kasum TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan mengingatkan bahwa pejabat personel memiliki peran dan pengaruh yang besar untuk mencetak kondisi para personel TNI (Prajurit dan ASN) yang memiliki loyalitas dan moralitas yang tinggi dalam rangka mewujudkan TNI yang kuat, hebat, profesional, dan dicintai rakyat yang menjadi visi pimpinan TNI. “Saya juga sangat bangga bahwa TNI masih bisa mencetak kader–kader bangsa meskipun bukan disiapkan, tapi mereka menyiapkan diri secara individu,” ucapnya.
“Melalui rakor ini akan dapat ditemukan berbagai permasalahan menonjol yang dihadapi selama tahun 2017 untuk dijadikan bahan evaluasi dan dicarikan solusi terbaik yang paling mungkin untuk tahun seterusnya guna terciptanya sinkronisasi dan koordinasi yang sinergis dalam pembinaan personel diseluruh jajaran satuan TNI,” ujar Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan.
Lebih lanjut Kasum TNI memaparkan bahwa tugas-tugas TNI ke depan tidaklah semakin ringan, tetapi akan semakin berat dan kompleks. Menurutnya, beban tugas dan kompleksitas permasalahan yang akan dihadapi ke depan ini secara otomatis akan berdampak terhadap pemenuhan kebutuhan personel TNI yang lebih kompleks pula.
Oleh karena itu, sistem pembinaan personel juga harus dinamis perkembangan teknologi dan informasi harus dimanfaatkan sebesar mungkin untuk pelayanan bidang personel. “Teknologi informasi yang tidak diantisipasi dan dikendalikan akan menimbulkan kerugian,” kata Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan.