BEKASI (IndependensI.com)- Guna meningkatkan wisata ke Kota Bekasi, Pemerintah Kota (Pemkot) setempat menyatakan
komitmennya untuk menjadikan Kampung Warna-Warni di RW 08 Rawabambu, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Bekasi Utara sebagai destinasi wisata.
“Saya optimistis Kampung Warna-Warni ini bisa menjadi tujuan wisata apabila peran pemerintah daerah dalam pembenahan serta peran aktif masyarakat dalam menjaganya bisa berjalan selaras,” ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi saat meresmikan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), Kamis (8/2/2018)
Program ini digagas Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kota Bekasi. Program Kotaku di kawasan tersebut menyasar RW 08 yang terdiri atas lingkungan RT 01, RT 02, RT 03 dan RT 04 dengan jumlah penduduk lebih 500 kepala keluarga.
Program kerja Kotaku di lingkungan itu, diimplementasikan melalui upaya perbaikan saluran air sepanjang 125 meter, perbaikan jalan lingkungan menggunakan paving blok di empat gang, pengecatan warna-warni pada bagian tembok rumah hingga penyediaan 50 unit bak pembuangan sampah oraganik dan nonorganik.
“Bukan hal yang tidak mungkin Kampung Warna-Warni ini bisa menyerupai Kampung Glintung di Malang. Kita akan terus perluas
kegiatannya,” katanya.
Kepala Dinas Perkimtan Kota Bekasi Dadang Ginanjar, mengatakan realisasi Kampung Warna-Warni tersebut digarap pihaknya bersama warga sejak Agustus-November 2017 melalui sumber pendanaan dari bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat total Rp 350 juta.
“Kita juga memperoleh bantuan 50 tempat sampah dari CSR PT Hasanah Damai Putra (HDP) sebagai developer perumahan di sekitar lingkungan tersebut,” katanya.
Alasan pihaknya memilih RW 08 Rawabambu sebagai percontohan program Kotaku, dikarenakan lingkungan setempat masuk dalam kriteria kawasan kumuh dengan indikator kepadatan penduduk serta kerapatan bangunan yang tidak berimbang dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
“Di Kota Bekasi totalnya ada 443 hektare lahan kumuh. Salah satunya di Rawabambu ini seluas 4 hektare lebih. Konsep kampung
warna-warni ini merupakan aspirasi warga,” katanya.
Ketua RT02 RW08 Yaman Nurhasan mengaku senang dengan adanya kegiatan Kotaku di lingkungannya. Sebab selama ini lingkungan RT yang berpenduduk 191 KK termasuk sebagai tempat kumuh selama puluhan tahun.
Dikatakan, warganya turut dilibatkan dalam upaya mengecat lingkungan mereka yang menghabiskan 25 pel cat berkapasitas volume 20 kilogram per pel.
Selain mengecat rumahn Kita gorong-gorong saluran air juga dicat. Warga juga sumbang pot bunga secara swadaya. Diharapkan kampung mereka satu saat menjadi tempat
wisata dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. (adv/humas/jon)