KENDARI (IndependensI.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pengerjaan proyek Jembatan Teluk Kendari sepanjang 1.348 meter.
Jembatan Teluk Kendari dibangun untuk menunjang sistem jaringan jalan dari Kota Lama di sisi utara menuju Poasia di sisi selatan Teluk Kendari dan sebaliknya. Dengan konektivitas yang semakin lancar diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut.
“Kehadiran infrastruktur jembatan disamping memperlancar arus lalu lintas juga perlu dibuat indah dengan memasukan elemen budaya lokal sehingga bisa menjadi kebanggaan masyarakat dan menambah estetika kota,” jelas Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional XIV, Ditjen Bina Marga Ahmad Cahyadi mengungkapkan kehadiran jembatan akan menunjang kegiatan kawasan Pelabuhan Bunkutoko dan pelabuhan Kendari New Port yang nantinya akan menjadi pintu masuk bagi komoditi dari dan ke luar Kota Kendari maupun Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Saat ini progres pembangunan fisik telah mencapai 36,3% dan ditargetkan akan rampung dan dapat beroperasi pada September 2019,” kata Ahmad Cahyadi.
Pembangunan Jembatan Teluk Kendari sedianya terdiri dari beberapa proses pengerjaan yakni pembangunan jembatan layang baru dengan dua jalur, masing-masing memiliki dua lajur dengan median dan trotoar.
Kemudian proses konstruksi bangunan bawah yakni pondasi tiang bor dengan pylon pada jembatan utama dan pier pada jembatan pendekat.
Lalu proses konstruksi bangunan atas yaitu bentang utama jembatan tipe cable stayed pada jembatan utama dan gelagar pratekan pada jembatan pendekat dan pembangunan jalan pendekat (oprit) pada kedua ujung jembatan.
Pembangunan Jembatan Teluk Kendari dikerjakan oleh perusahaan konsorsium yakni PT. PP dan PT Nindya Karya dengan anggaran mencapai Rp 802 miliar.(***)