JAKARTA (IndependensI,com) – Berbicara di hadapan ribuan CPNS hasil rekrutmen tahun 2017 yang memadati Istora Senayan, Jakarta, Presiden Joko Widodo menyampaikan harapannya agar birokrat mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman serta menjadi penggerak kemajuan Indonesia di masa mendatang.
Selain memberikan pemahaman mengenai pentingnya para birokrat untuk bekerja dengan cepat dan berani berinovasi, Kepala Negara juga mendorong para birokrat muda untuk memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
“Pesan saya, saudara harus terus penuh dengan rasa ingin tahu. Ini penting sekali. Kalau bahasa anak muda sekarang, harus kepo. Sekali lagi harus kepo. Ingin tahu, ingin mengerti, jangan rutinitas, dan jangan monoton,” kata Presiden.
Presiden mengingatkan agar para birokrat muda selalu ingin tahu akan segala perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun ketika menjalankan tugasnya, birokrat juga diharapkan untuk selalu merasa ingin tahu terhadap apa yang menjadi keinginan masyarakat.
“Jangan hanya kepo terhadap mantan pacar saja,” ucapnya mencairkan suasana diikuti gelak tawa dan riuh rendah.
Lebih lanjut, sebagai warga negara yang terpilih dari sekian banyak pendaftar, para birokrat muda yang baru saja diterima sebagai CPNS ini juga diingatkan mengenai tanggung jawab sosial yang kini diemban. Ia juga berharap agar mereka dapat menjadi birokrat yang terbebas dari perilaku korupsi selama menjalankan tugasnya.
“Saya titip agar saudara-saudara menjadi simpul pemersatu bangsa ini, menjadi pembela Pancasila yang aktif mengamankan dan mengamalkannya, menjadi birokrat yang penuh integritas dan bebas dari korupsi, serta birokrat yang membawa lompatan kemajuan bagi kejayaan Indonesia,” tuturnya.
Untuk diketahui, di tahun 2017 lalu, sejumlah 2.433.656 orang melamar untuk menjadi CPNS di seluruh Indonesia. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Asman Abnur, dalam laporannya sebelum kuliah umum menyebut sebanyak 34.167 formasi disediakan dari para pelamar yang diterima sebagai CPNS melalui rekrutmen reguler. Sementara untuk alokasi lulusan cum laude berjumlah 2.310 orang, alokasi bagi penyandang disabilitas berjumlah 168 orang, serta alokasi bagi putra-putri Papua dan Papua Barat berjumlah 493 orang. Dari jumlah formasi tersebut sebanyak 33.155 orang yang dinyatakan lolos seleksi.