JAKARTA (IndependensI.com) – Proyek “Pusat Sepakbola Pasifik” terancam mangkrak. Pembangunan kompleks olahraga terpadu di Auckland, Selandia Baru, itu diduga sarat korupsi.
FIFA, Sabtu (7/4/2018), mengatakan bahwa organisasi itu menemukan “dugaan kejangalan” dalam proyek yang digagas Presiden Konfederasi Sepakbola Oseania (OFC) David Chung.
Dugaan itu terungkap hanya sehari setelah Chung mengumumkan pengunduran dirinya karena “alasan pribadi”. Padahal masa bakti laki-laki 55 tahun itu masih tersisa 10 bulan.
Chung, yang berasal dari Papua Nugini, mengambil alih kursi presiden OFC pada 2010. Dia menggantikan Reynald Temarii (Tahiti) yang terlibat dalam pembelian suara.
Salah satu proyek unggulan Chung adalah OFC Home of Football di Ngahue Reserve di Auckland. Pusat Sepakbola Pasifik itu dibangun dengan anggaran NZ$15 juta atau sekitar Rp 150 miliar.
FIFA mengatakan bahwa berdasarkan audit eksternal terhadap rekening OFC, “ditemukan dugaan kejanggalan dalam proses pembangunan Pusat Sepakbola OFC”.
Pihak auditor, yang fokus memeriksa rekening orang-orang tertentu yang terkait dengan proyek tersebut, berujung pada dibekukannya pendanaan untuk OFC. FIFA tidak akan mengucurkan dana ke konfederasi sepakbola itu hingga permasalahan diselesaikan.
“Prosesnya masih berlangsung dna FIFA akan terus mendukung OFC dalam membangun dan meningkatkan pengawasan internal mereka,” kata FIFA dalam pernyataannya.
Pernyataan itu tidak menyebutkan secara spesifik tentang dugaan kejanggalan atau kapan kejanggalan itu terjadi.
Tentang apakah Chung ikut diselidiki dalam dugaan korupsi ini, FIFA menjawab: “Sesuai peraturan, kami tidak bisa berkomentar tentang ada atau tidaknya penyelidikan terhadap orang-orang tertentu.”
Chung pernah menjadi ketua umum Persatuan Sepakbola Papua Nugini (PNGFA). Dia juga pernah menjadi salah satu wakil presiden FIFA.
Chung terlibat dalam perebutan kekuasaan melawan pengurus PNGFA lain yaitu John Kapi Natto pada 2016. Pertikaian itu sempat memunculkan liga sepakbola tandingan yang dibentuk Natto.
Surat kabar New Zealand Herald melaporkan bahwa komite eksekutif OFC mengajukan digelarnya rapat umum luar biasa di Auckland pada akhir pkean ini. Pertemuan itu diduga bertujuan melengserkan Chung.
Meski Chung mengundurkan diri, pertemuan tersebut tetap digelar untuk memilih presiden yang baru.