JAKARTA (Independensi.com) – Salah satu tugas Tim Upaya Khusus Luas Tambah Tanam Padi (UPSUS LTT) adalah memastikan bahwa lahan yang sudah ditanam di bulan November 2017 akan segera ditanam kembali pada bulan Maret 2018. Namun faktanya kondisi tersebut kadang tidak sesuai yang diharapkan karena berbagai kendala teknis di lapangan.
Demikian dalam keterangan pers kepada Independensi.com, Senin (9/4/2018).
Salah satunya di Kecamatan Gadingrejo, padi yang ditanam pada awal bulan November awal 2017, sudah panen di awal Maret 2018, namun sampai minggu ketiga bulan Maret belum juga dilakukan sebar/semai.
“Setelah kami meninjau ke lapangan dan wawancara dengan kelompok dan penyuluh diketahui permasalahan di daerah tersebut terdapat sungai yang jebol. Para petani sebenarnya ingin segera semai, namun tidak berani ambil resiko untuk melakukan persemaian jika sewaktu waktu sungai beraliran deras dan meluap,” kata Sugiyono yang merupakan ketua Kelompok Tani Timbul Jaya yang memiliki lahan disekitar sungai tersebut.
Tim UPSUS segera menidaklanjuti dengan menemui bidang sarana prasarana dari Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu untuk segera memperbaiki tanggul yang jebol dengan berbagai cara.
“Alhamdulillah tanggapan positif dari pihak dinas diterima dengan baik. Akhirnya seminggu kemudian kami dikabari bahwa bendungan tersebut telah selesai diperbaiki dan siap digunakan untuk semai,” ujar Sugiyono.
Sigap dan tanggap adalah modal awal dalam mencapai tujuan, sedangkan komunikasi yang baik dengan berbagai pihak adalah jembatan yang menghubungkan kesuksesan sampai titik maksimal.
“Terimakasih kepada Dinas TPH Pringsewu, Ka. UPTD, Penyuluh dan Kelompok tani yang telah bekerjasama demi tercapainya Indonesia menjadi Lumbung Pangan Dunia,” pungkas Sugiyono.