TIMIKA (IndependensI.com) – Dua hari sudah Presiden Joko Widodo berada di Papua. Dihari kedua Kamis (12/4) dalam lawatannya ke Provinsi Papua, Presiden Republik Indonesia dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama Menteri Kesehatan Nila M Moeloek dan Menteri PUPR M Basuki Hadimulyo juga mengunjungi Kota Agats ibukota Kabupaten Asmat, setelah terlebih dahulu singgah di Timika.
Sekitar Pukul 11:15 Wit Pesawat Kepresidenan mendarat mulus dan parkir di Hanggar Airfast Bandara Moses Kilangin, Kota Timika. Kedatangan rombongan presiden untuk transit di Kota Timika juga didampingi Penjabat Gubernur Papua Soedarmo bersama Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI George Enaldus Supit dan Kapolda Papua Irjen
Pol Boy Rafli Amar.
Di bandara, Presiden disambut Asisten Bidang Pemerintahan Sekda Papua
Doren Wakerkwa bersama FORKOMPIMDA Mimika. Nampak diantaranya Bupati
Mimika Eltinus Omaleng bersama Wakilnya Yohanis Bassang, Dandim Mimika dan Kapolres Mimika.
Sebelum naik ke hellkopter Kepresidenan yang akan menerbangkannya ke
Asmat, Presiden ditemani Bupati Omaleng dan wakilnya sempat melihat
pembangunan terminal perintis dan terminal cargo yang dibangun dengan
menggunakan Dana APBD kabupaten dan APBN untuk persiapan tol udara
dengan luas bangunan hampir sekitar 4000 meter lebih. Pukul 11:24 Wit dengan menggunakan helikopter super puma Kepresidenan dan dua helikopter TNI AU rombongan bertolak menuju Agats ibukota Kabupaten Asmat.
Pukul 16:00 Presiden kembali ke Kota Timika dan selama lima menit sempat memberikan keterangan pers terkait kunjungannya. Kepada wartawan, Presiden Joko Widodo menjelaskan dari hasil kunjungan singkatnya ke Kota Agats. Presiden mengaku baru pertama kali ke Kota Agats.
“Saya pertama tadi meninjau hal yang berkaitan dengan infrastruktur yang ada di sana yang sedang kita bangun. Baik berupa jalan, jembatan, perumahan dan juga air bersih. Saya lihat tadi semuanya berjalan dengan baik,”terangnya.
Seraya memberikan contoh misalnya untuk air yang nantinya pada bulan
Agustus akan selesai semuanya. “Jembatan juga selesai kita membangun
tampungan untuk air baku. Ada 9 tampungan air baku. Dimana yang 5 di
Agats dan 4 lainnya dibangun di distrik – distrik yang ada.
Sedangkan untuk perumahan juga saya lihat kondisi perumahan dan kurang
jembatan (jembatan gantung-red). Kalau jembatannya selesai. Saya kira
semuanya juga sudah selesai,”ucapnya.
Kemudian yang terakhir Presiden juga menyinggung mengenai masalah gizi
untuk anak – anak. “Tetapi dengan medan yang ada juga saya tahu. Oleh
sebab itu kenapa dibangun yang namanya infrastruktur jalan Trans
Papua. Ini untuk membuka isolasi yang ada, sehingga memudahkan kepada
kita untuk bisa mengakses ke distrik. Mengakses kepada kabupaten,”katanya.
Kemudian, lanjut Presiden, ada koneksi antar provinsi, ada koneksi antar kabupaten dan antarkota. Arahnya akan kesana. Jadi kalau ini belum bisa (koneksi-red)
kita sulit selesaikan hal – hal yang ada di distrik – distrik dan di kabupaten manapun,”jelasnya.
Sementara itu menjawab pertanyaan Independensi.com terkait sistem
sanitasi yang buruk di Asmat, Presiden kembali menjelaskan untuk itu
pemerintah membangun air bersih dan air baku yang nantinya adalah ke
sanitasi. “Karena sanitasi ini tidak hanya berhubungan dengan masalah
gizi. Akan tetapi juga berhubungan dengan masalah kesehatan
lingkungan,”tandasnya.
Senang Presiden Datang
Kedatangan Presiden pada siang hari walau hanya transit sejenak mendapat sambutan yang istimewa dari masyarakat. Sebelum bertolak ke Asmat. Mendapat antusiasme dari masyarakat sekitar bandara. Termasuk juga para siswa – siswi sekolah yang sampai
diliburkan sekolah, hanya untuk melihat dari dekat kunjungan singkat sang kepala negara.
Seperti kata siswa SMP Advent Timika, yang mengaku diliburkan oleh para guru hanya untuk melihat kedatangan Presiden Jokowi di kota mereka. “Kita sempat lihat presiden dari jauh. Kita senang Presiden sudah turun di Bandara Timika. Tapi langsung ke Asmat. Itu yang kita rasa lain. Kita mau Bapak Presiden kunjungi kita di Timika juga dan bermalam kah. Jangan hanya transit saja,”kata Ray Korwa bersama teman – temannya
Rein Ratulohai, Agusta Pabongga, Rainer Markomarandof dan Heinder Katoto.
Kelima sekawan yang duduk di kelas 7 ini mengaku mereka berjalan kaki dari sekolah mereka hanya ingin melihat dari dekat Bapak Presiden Joko Widodo yang sangat peduli Papua.
Sedangkan Paskalia Randobar, Temiana Mage dan Lusia Rumkorem siswa kelas 8 dari SMP Ebenhaeser mengaku senang puas Presiden Jokowi menginjakkan kaki di Timika walau hanya transit. “Walau kita belum lihat langsung juga. Tapi kita puas bapa Presiden Jokowi sudah datang ke kota kami,”ucap Paskalia mewakili kedua temannya.
Mereka juga menginginkan Presiden dan ibu negara bisa singgah lebih lama di daerah mereka.
Saat berada di Timika selama lebih kurang dua jam, untuk singgah makan dan rehat. Presiden dan rombongan sempat mengelilingi Kota Timika. Antusiasme masyarakat,
mulai dari kalangan anak hingga orang dewasa. Bahkan para pegawai yang masih bekerja, semua berlarian keluar hanya ingin melihat dari dekat Presiden Joko Widodo.
Apalagi presiden bersama ibu membagi – bagikan berbagai souvernir seperti kain baik dan juga kaos oblong hitam bertuliskan nama Jokowi. Setelah itu rombongan bertolak ke Bandara Mozes Kilangin untuk menuju Kota Sorong, Papua Barat sekitar Pukul 18:10 Wit. Rombongan Kepresidenan ini dilepas oleh FORKOMPIMDA Papua dan Kabupaten Mimika. (Odeodata h Julia)