JAKARTA (IndependensI.com) – Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Pangeran Bahrain Shaikh Khalid Bin Hamad Al Khalifa di Istana Kepresidenan Bogor pada Jumat pagi, 11 Mei 2018. Pada awal sambutannya, Presiden mengatakan bahwa Bahrain merupakan negara sahabat yang penting bagi Indonesia.
“Saya senang Bahrain telah menugaskan duta besarnya yang pertama bagi Indonesia. Keberadaan Duta Besar Bahrain akan semakin mempererat kerjasama kedua negara,” kata Presiden.
Adapun tujuan utama kedatangan Pangeran Khalid adalah untuk menyelenggarakan event bela diri Mixed Martial Arts (MMA) bertajuk “Brave 12” yang akan diselenggarakan Sabtu, 12 Mei 2018. Terkait hal ini, Presiden pun mendoakan agar acara tersebut berjalan dengan sukses.
“Semoga acara ini berjalan sukses. Dan saya harap pagelaran olahraga internasional seperti ini dapat kembali dilakukan di Indonesia di masa mendatang,” ujar Presiden.
Dalam kesempatan ini juga Presiden membahas mengenai kerja sama ekonomi Indonesia-Bahrain. Presiden mengatakan dirinya gembira melihat perkembangan kerja sama perdagangan dan pariwisata kedua negara.
“Tahun 2017 ini perdagangan Indonesia-Bahrain meningkat 103,45 persen mencapai USD 206,3 juta. Jumlah wisatawan Bahrain ke Indonesia juga meningkat 6,04 persen mencapai 2.281 orang. Ini harus terus ditingkatkan. Potensinya masih sangat besar,” ucap Kepala Negara.
Namun, Presiden juga berharap agar Bahrain dapat meningkatkan investasinya di Indonesia, terutama di bidang energi, mineral, dan bidang-bidang potensial lainnya.
“Kita harus sama-sama dorong forum investasi kedua negara guna menjajagi peluang investasi,” lanjutnya.
Dalam penutup sambutannya, Presiden berterima kasih atas undangan Raja Bahrain dan mengatakan akan mempertimbangkan undangan tersebut dengan serius. Sebaliknya, Juli 2017 lalu, lanjut Presiden, ia juga pernah menyampaikan undangan kepada Raja Hamad bin Isa Al Khalifa untuk berkunjung ke Indonesia.
“Saya dan masyarakat Indonesia masih menantikan kedatangan Sri Baginda Raja,” ucap Kepala Negara.
Turut hadir mendampingi Presiden dalam pertemuan ini adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.