GRESIK (IndependensI.com) – PT Gresik Migas (GM) terancam ditutup pasca dihentikannya alokasi gas oleh Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).
Salah satu BUMD milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik Jawa Timur itu, beralih menjadi jasa persewaan alat atau fasilitas gas (Gas Matering Station).
Salah satu BUMD milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik Jawa Timur itu, beralih menjadi jasa persewaan alat atau fasilitas gas (Gas Matering Station). Padahal, sebelumnya PT GM mendapat alokasi gas sebesar 5 MMBTU dari Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO). Namun, jatah itu kini dialihkan ke PT Perusahaan Gas Negara (PGN).
Pencabutan jatah tersebut, diakui oleh Direktur Utama PT Gresik Migas Bukhori. Karena, perusahaan yang dipimpinnya tidak memiliki fasilitas yang memadai dan jika dimintapun. Pihaknya mengaku, tidak akan sanggup untuk membangun fasilitasnya. Sebab, nilai investasinya sangat besar.
“PGN, telah memiliki fasilitas pipa distribusi hingga ke ‘end user’ atau pembeli langsung. Sedangkan, Gresik Migas tidak memiliki fasilitas yang dipersyaratkan itu. Sehingga alokasinya dicabut,” ujarnya, Senin (3/9/2018).
Masih menurut Bukhori, dengan dicabutnya alokasi gas itu. Maka, praktis saat ini GM hanya bisa menjual gas dari blok Lengowangi sebesar 2 MMBTU. “Untuk menghadapi persoalan ini, kami meminta campur tangan Bupati maupun DPRD Gresik. Agar menerbitkan Peraturan Daerah (Perda), tentang lokal konten yang didalamnya termasuk mengusulkan konsep Domestic Participating Obligation (DPO),” ungkapnya.
“Lewat Perda itu, kami harapkan akan dapat mengatur keterlibatan perusahaan daerah dalam kegiatan jual beli gas di Gresik,” imbaunya.
“Intinya kami berharap, PT Gresik Migas tidak sampai bernasib sama dengan PT Gresik Samudera (BUMD Gresik, red) yang dibekukan. Untuk itu, kami akan terus mencari akal agar bisa tetap bisa bertahan. Melalui fasilitas Gas Matering Station, yang kami miliki,” tegasnya.
“Selain itu, kami juga tawarkan ke PGN agar disewa, ya istilahnya BUMD harus tetap diberdayakan agar tidak tutup,” pungkasnya. (Reno)