DEPOK (IndependensI.com) – Guna meringankan penderitaan para korban bencana alam gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Barat menghimpun dana untuk disumbangkan kepada para korban yang saat ini berada di tempat pengungsian.
Bantuan yang akan dikirim berupa uang tunai, obat-obatan, selimut dan sejumlah peralatan yang dibutuhkan untuk para korban gempa dan tsunami. “Kami selaku wakil rakyat di Jawa Barat, menghimpun dana untuk disumbangkan ke Palu dan Donggala,” ujar Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Barat, Waras Wasisto, Senin (1/10/2018).
Dikatakan, keprihatinannya atas peristiwa gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala. Atas nama pribadi dan Fraksi PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat menyampaikan rasa duka cita kepada keluarga korban yang kehilangan anggota keluarganya. Apalagi, bencana alam itu juga mengakibatkan kerugian materil dan nonmateril yang sangat besar.
Menurut Waras, PDI Perjuangan Jabar juga memberangkatkan personel Badan Penganggulangan Bencana (Baguna) ke Palu dan Donggala, yang di lokasi bencana bergabung dengan Baguna Pusat dan instansi serta elemen lain. “Baguna Jabar ini sudah terlatih dalam melakukan evakuasi bencana dan juga dapur umum. Diharapkan, dapat membantu para korban bencana. Kami kirim bantuan yang memang sifatnya mendesak dan dibutuhkan para korban bencana,” jelasnya.
Dia mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sigap dalam merespon musibah bencana tersebut dan langsung melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder serta langsung terbang ke lokasi bencana. Ini merupakan bukti kepedulian pemerintah dan juga negara hadir saat rakyat membutuhkan pertolongan masyarakat, tambahnya.
Sementara itu, data yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, jumlah korban meninggal akibat gempa bumi dan tsunami di Palu serta Donggala sudah mencapai 832 orang.
Dalam keterangan resminya, Kepala Pusat Data dan Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, korban terbanyak terdapat di Palu, yaitu mencapai 821 orang, sementara 11 orang lainnya merupakan korban di Donggala.
Korban meninggal, menurut keterangan resmi itu, disebabkan oleh dua hal yaitu tertimpa bangunan dan diterjang tsunami. Korban jiwa, mulai dimakamkan secara massal untuk menghindari timbulnya penyakit. Sebelum dimakamkan, BNPB telah melakukan proses identifikasi dan data korban disimpan di Polda Palu. (Robino Hutapea)