JAKARTA (independensi.com) – Presiden Joko Widodo akhirnya angkat bicara mengenai kritik yang diluncurkan bertubi-tubi oleh pihak oposisi, terkait pelaksanaan IMF-World Bank Annual Meeting 2018 di Bali. Presiden yakin pertemuan yang diikuti oleh 189 negara tersebut akan mampu menguntungkan Indonesia.
“Annual meeting sebesar itu, 15.000 (orang) yang datang, menjadi rebutan semua negara. Karena meeting seperti itu pasti memiliki dampak, paling tidak memberikan citra yang baik terhadap negara yang dipakai untuk pertemuan itu,” kata Jokowi di Universitas Sumatra Utara, Medan, Senin (8/10/2018).
Ia kemudian juga meluruskan pandangan sejumlah pihak terkait dengan anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk acara tersebut. Menurutnya, sebagian besar anggaran yang dialokasikan justru digunakan untuk perbaikan dan menunjang infrastruktur di Bali selaku tuan rumah.
Jokowi menjelaskan investasi yang dilakukan pemerintah adalah pada perbaikan dan peningkatan infrastruktur tersebut pada akhirnya akan dinikmati masyarakat Bali dan Indonesia. “Artinya setelah itu akan kita gunakan terus. Bukan sesuatu yang hilang,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Jokowi, dengan hadirnya partisipan yang dalam laporan terakhir telah mencapai kurang lebih 34 ribu orang diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata dan devisa yang akan masuk. “Kita harapkan ini justru akan memperkuat promosi kita untuk tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia. Saya kira arahnya ke sana,” kata Presiden.