MANGAPURA (IndependensI.com) – Mengambil momen kegiatan pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali pertengahan Oktober ini di mana para pemimpin dunia berkumpul pada kegiatan ini, PT Angkasa Pura I (Persero) mengumumkan bahwa perusahaan tengah meningkatkan pemanfaatan teknologi kelas dunia dengan bekerja sama dengan perusahaan penyedia produk teknologi informasi (TI) dunia SITA untuk mengelola bandara dengan pertumbuhan trafik penumpang yang cukup signifikan tiap tahunnya.
Komitmen Angkasa Pura I untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi kelas dunia di bidang kebandarudaraan ini ditunjukkan melalui penandatanganan kerja sama antara anak perusahaan Angkasa Pura I yaitu PT Angkasa Pura Suports dengan SITA di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Kamis (11/10/2018).
Indonesia merupakan pasar penerbangan terbesar di Asia Tenggara dengan lebih dari 110 juta trafik penumpang pada 2017 dan terus tumbuh secara signifikan tiap tahunnya. Pada 2036, Indonesia diprediksi akan masuk dalam empat besar pasar penerbangan dunia dengan prediksi 355 juta trafik penumpang. Dengan potensi pertumbuhan dan manfaat sosial dari industri penerbangan serta posisi SITA sebagai penyedia teknologi kebandarudaraan yang sudah terbukti, ketiga hal ini akan mendukung pewujudan visi Angkasa Pura I untuk menjadi salah satu dari sepuluh perusahaan pengelola bandara terbaik di Asia yang mengoperasikan bandara dengan sistem kelas dunia yang memberikan pengalaman perjalanan penumpang di bandara selama masa pertumbuhan ini.
Direktur Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura I (Persero) Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, “SITA menjadi mitra terpercaya bagi Angkasa Pura I untuk berkontribusi terhadap transformasi dari sisi teknologi di dua bandara kami yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara Juanda Surabaya yang juga berkontribusi terhadap peraihan berbagai penghargaan nasional dan internasional bagi dua bandara ini. Mengikuti keberhasilan ini, bersama anak perusahaan kami PT Angkasa Pura Suports, saat ini kami siap bekerja sama dengan SITA dan memperkenalkan berbagai teknologi smart airport yang inovatif di mana hal ini memungkinkan kami untuk menerapkan operasional bandara kelas dunia dan meningkatkan kapasitas bandara-bandara kami”.
Sejak 2014, SITA telah mendukung Angkasa Pura I dengan teknologi AirportConnect Open yang merupakan platform umum yang memungkinkan maskapai beroperasi secara lancar di 13 bandara Angkasa Pura I. Platform ini juga memungkinkan untuk pengenalan terhadap teknologo SITA lainnya seperti self-service check-in kiosk, bag-drop, and boarding gates dan SITA ControlBridge yang mengintegrasikan secara mulus kapabilitas pengaturan bandara untuk melakukan kegiatan operasional yang efektif.
President SITA Asia Pasifik Sumesh Patel mengatakan, “Indonesia merupakan salah satu pasar industry transportasi udara yang paling menyenangkan, dengan pertumbuhan trafik yang cukup cukup signifikan dan juga peningkatan investasi pada pesawat, bandara, serta infrastruktur. SITA telah menjadi pemain utama di Indonesia selama lebih dari 10 tahun dan kami berharap untuk melanjutkan kemitraan strategis dengan Angkasa Pura I untuk selalu dapat memutakhirkan bandara-bandara Angkasa Pura I ke depannya. Teknologi kebandarudaraan yang inovatif, di mana kami telah sukses mengimplementasikan di berbagai bandara dunia, akan berkontribusi terhadap pengembangan transportasi udara ke depannya di Indonesia”.
Adapun salah satu inovasi teknologi smart airport yang dimiliki SITA akan dipamerkan pada area kedatangan dan keberangkatan terminal internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali selama kegiatan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 8-14 Oktober 2018.
Selama 2017, PT Angkasa Pura I (Persero) mencatat total trafik penumpang sebesar 89,7 juta penumpang, di mana 21 juta penumpang dikontribusikan oleh Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, diikuti oleh Bandara Juanda Surabaya dengan total trafik sebesar 20 jutaan penumpang. Pada September 2018 ini, PT Angkasa Pura I (Persero) juga memenangkan total 5 penghargaan prestisius dunia Airport Service Quality (ASQ) Awards dari Airports Council International (ACI) untuk 3 bandara yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Juanda Surabaya, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan.
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali telah dikenal sebagai Best Airport 2017 untuk kategori bandara dengan kapasitas 15 juta – 25 juta penumpang per tahun, Bandara Terbaik di Asia-Pasifik kategori bandara berpenumpang 15-25 juta orang per tahun, dan Peringkat Kedua Bandara Terbaik di Asia-Pasifik berpenumpang di atas 2 juta orang per tahun.
Selain itu, Bandara Juanda Surabaya dan Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan juga meraih penghargaan. Bandara Juanda Surabaya meraih Peringkat Ketiga Bandara Terbaik di Dunia kategori bandara berpenumpang 15-25 juta orang per tahun dan Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan meraih Peringkat Kedua Bandara Terbaik di Dunia kategori bandara berpenumpang 5-15 juta orang per tahun.
Tentang PT Angkasa Pura I (Persero)
PT Angkasa Pura I (Persero) merupakan salah satu BUMN pengelola bandara di Indonesia. Angkasa Pura I mengelola 13 bandara dan satu Strategic Business Unit (SBU), yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Bandara Frans Kaisiepo Biak, Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Adi Soemarmo Surakarta, Bandara Internasional Lombok Praya, Bandara Pattimura Ambon, dan Bandara El Tari Kupang. Angkasa Pura I juga mempunyai lima anak perusahaan, yaitu PT Angkasa Pura Logistik, PT Angkasa Pura Properti, PT Angkasa Pura Suport, PT Angkasa Pura Hotel, dan PT Angkasa Pura Retail.