MALANG (IndependensI.com) – Saat ini kambing dan domba merupakan komoditas ternak yang mempunyai potensi dan peluang ekspor yang sangat menjanjikan. Hal tersebut disampaikan oleh I Ketut Diarmita, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan saat menghadiri Silaturahmi Nasional Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (Silatnas HPDKI) ke 6 di Kota Wisata Batu, Malang jawa Timur (09/10).
Pada kesempatan tersebut I Ketut Diarmita menyampaikan, Ia ingin agar peternak kambing dan domba terus maju dan meningkatkan produksinya, serta dapat merambah ekspor ke mancanegara. I Ketut menyebutkan, pada tahun 2018 Indonesia telah mulai melakukan ekspor ternak domba ekor tipis ke Malaysia, dengan permintaan sebanyak 5.000 ekor per bulan. Selain itu, baru-baru ini juga dilakukan ekspor domba Garut ke Uni Emirat Arab (UEA), dengan permintaan sebanyak 3.600 ekor per tahun.
Menurutnya, selain kedua negara tersebut, wilayah Asia, Afrika, dan Pasifik juga merupakan pasar ekspor yang sangat menjanjikan untuk komoditas ternak domba dan kambing. Dengan mempertimbangkan aspek teknis, pemenuhan lokal dan perkembangan isu perdagangan global, I Ketut Diarmita optimis Indonesia mampu untuk meningkatkan ekspor domba dan kambing dari tahun ke tahun.
Untuk menggenjot ekspor tersebut, maka harus ada jaminan ketersediaan ternak secara kontinyu dan berkelanjutan. Untuk itu, Kementan mendorong dilakukannya kemitraan antara pelaku usaha (eksportir) dengan peternak domba/kambing yang melibatkan lembaga keuangan (perbankan maupun non perbankan) dalam penyediaan permodalan.
“Penyediaan permodalan bagi peternak dapat melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun dengan pemanfaatan Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)”, ungkap I Ketut Diarmita. Menurutnya, dalam pemanfaatan Program Kemitraan tersebut, Ditjen PKH Kementan telah menawarkan pemanfaatan pinjaman berbunga rendah dari PT. BTN kepada Ketua HPDKI.
I Ketut sebutkan bahwa sampai dengan Oktober tahun 2018, realisasi KUR untuk bidang usaha pembibitan dan budidaya domba dan kambing telah mencapai 387 Milyar rupiah atau mengalami peningkatan sebesar 104,7% dibandingkan tahun 2017 yang hanya sebesar 189 Milyar rupiah. Begitu pula dengan jumlah debiturnya, pada tahun 2018 sebanyak 23.979 debitur atau meningkat 67,4% dibandingkan tahun 2017 yang hanya 15.515 debitur. Menurutnya, hal ini dapat menunjukkan bahwa peternak kambing domba saat ini sudah berorientasi bisnis dan bankable.
Pada acara puncak Silatnas HPDKI ke 6 ini juga dilakukan kegiatan Kontes Ternak dan Penyerahan Piala Presiden yang diwakili oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan disaksikan oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI I Ketut Diarmita, Walikota Batu Dewanti Rumpoko, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan Para pengurus HPDKI serta Peternak domba dan kambing se Indonesia.
Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan, Presiden Joko Widodo menitipkan salam kepadanya untuk disampaikian ke peternak Kambing dan Domba Indonesia. Pesan Presiden ke peternak agar terus mempertahankan dan memajukan peternakan Kambing dan Domba di Indonesia
“Ini luar biasa, setelah saya melihat ternak-ternak kambing dan domba yang dikonteskan di sini, saya berkeyakinan bahwa kedepan peternakan kambing dan domba akan berkembang lebih pesat”, ucap Moeldoko.
Senada dengan Moeldoko, Bupati Batu Dewanti Rumpoko juga mengungkapkan kebanggaannya terhadap peternak Indonesia. “Saya dengar dari Ketua Umum HPDKI Yudi Guntara Noor bahwa pada tahun 2020 rencananya akan diselenggarakan Silatnas International, dan kami siap mendukungnya”, kata Bupati Batu.
Rumpoko mengatakan, dedikasi para pelaku usaha dan asosiasi untuk terus menggaungkan peternakan kambing dan domba di Indonesia perlu diapresiasi. “Kegiatan ini bukan hanya bersilaturahmi, tapi juga untuk bertukar pengalaman, ilmu pengetahuan dan rezeki”, pungkasnya.
Nice posts! 🙂
___
Sanny