GRESIK (Independensi.com) – Merebaknya informasi tentang dibukanya lowongan kerja di PT Petrokimia Gresik (PG), melalui media sosial (medsos). Seperti, di faceboks, instagram maupun twiter pihak manajemen perusahaan pupuk nasional itu. Menegaskan bahwa hal tersebut, merupakan informasi bohong (hoax).
Manager Humas PT Petrokimia Gresik, Muhammad Ihwan menegaskan bahwa jika ada lowongan kerja. Pihaknya, selalu mengumumkan secara resmi melalui website resmi recruitment.petrokimia-gresik atau di www.petrokimia-gresik.com maupun via medsos resmi milik PG lainnya.
“Jadi tidak benar informasi lowongan kerja (loker) itu, apalagi yang menyebar bukan medsos resminya PG,” ujarnya kepada Siagaindonesia.com, Kamis (25/7/2019).
Di tambahkan Ihwan, untuk menghindari semakin banyak orang yang menjadi korban. Melalui akun instagram resmi milik Petrokimiagresik_official, juga membantah adanya kabar bohong tersebut.
“Memang di pertangahan tahun atau saat masuk masa kelulusan wisuda, marak informasi lowongan kerja palsu. Tak hanya Petrokimia Gresik, tapi juga menimpa banyak perusahaan lainnya. Modusnya biasanya adalah calon pekerja (korban) diharuskan menyetor sejumlah uang untuk biaya akomodasi selama proses rekrutmen,” tuturnya.
“Hal itu tentunya bertentangan, dengan sistem perekrutan karyawan PG. Sebab, PG tidak pernah bekerjasama dengan pihak ketiga dan tidak pula pernah memungut biaya apapun selama proses rekrutmen. Apalagi, proses rekrutmen selalu dilakukan di halaman web recruitment.petrokimia-gresik.com serta diumumkan melalui media sosial resmi perusahaan,” ungkapnya.
“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan jangan mudah percaya dengan proses rekrutmen dengan modus kerjasama travel,” tukasnya.
“Penegasan ini, kami lakukan karena telah tersebar informasi bohong yang menginformasikan soal adanya lowongan kerja untuk menjadi karyawan PG. Baik untuk pria maupun wanita, tanpa ada batasan usia. Dengan persyaratannya, diantaranya lulusan SMA/IPA/SMK jurusan mesin/listrik. Kemudian lulusan D3-S1 semua jurusan. Serta menguasi bahasa inggris, program komputer, dan tidak terikat dinas pada instansi lain,” tandasnya. (Mor)