GRESIK (Independensi.com) – Banyaknya figur yang ingin maju dalam perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di tahun 2020 mendatang, melalui jalur independen. Di respon positif, oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gresik.
Ketua KPU Kabupaten Gresik Ahmad Roni mengatakan bahwa semua masyarakat yang memenuhi ketentuan dan syarat. Berhak maju pada kontestasi Pilkada Gresik 2020, baik lewat jalur partai maupun perorangan (independen).
“Untuk maju lewat jalur independen itu tidak mudah, jika mengacu pada Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada. Syarat dukungan bagi calon perseorangan (independen) yang maju dalam pilkada, yaitu 6,5 persen hingga 10 persen dari jumlah pemilih tetap (DPT),” ujarnya kepada Independensi.com, Senin (19/8).
“Calon perseorangan (independen) yang maju Pilkada, ditingkat Bupati/Wali Kota. Jumlah dukungan yang harus dimilikinya minimal 10 persen, untuk jumlah DPT hingga 250.000 orang atau 8,5 persen jika jumlah DPT nya antara 250.000-500.000 orang.
Sedangkan, 7,5 persen untuk jumlah DPT antara 500.000-1 juta orang maka jumlah dukungan yang harus dimiliki calon perseorangan sebesar 7,5 persen. Serta, 6,5 persen bila jumlah DPT nya di atas 1 juta orang,” paparnya.
“DPT Kabupaten Gresik itu, masuk ketegori 7,5 persen sebab hak pilihnya mencapai 500 ribu-1 juta. Kalau diangkakan, maka jumlah dukungannya sekitar 60 ribu lebih yang harus dibuktikan dengan kartu tanda penduduk,” ungkapnya.
Dukungan itu, lanjut Roni tidak hanya terkelompok dalam satu tempat atau wilayah. Namun, harus tersebar minimal pada 50 persen wilayah yang ada di Kabupaten Gresik.
“Contohnya, Kabupaten Gresik memiliki 18 Kecamatan maka calon perorangan minimal harus memiliki dukungan yang tersebar di 10 Kecamatan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, jelang dilaksanakannya Pilkada Gresik tahun 2020. Sudah ada beberapa orang, yang menyatakan diri siap maju pada kontestasi lima tahunan itu lewat jalur independen (perorangan). Bahkan, mereka telah melakukan upaya penggalangan dukungan. (Mor)