SEMARANG (IndependensI.com) – Untuk mensukseskan pelaksanaan Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (BEKERJA) berbasis pertanian, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) koordinasikan para penanggungjawab kegiatan di lapangan. “Koordinasi ini perlu dilakukan untuk mempertajam rencana distribusi pelaksanaan program BEKERJA agar berjalan yang sesuai aturan”, kata Dirjen PKH, I Ketut Diarmita pada kegiatan Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Distribusi Kegiatan BEKERJA Tahun 2019 di Kabupaten Grobogan dan Pemalang (28/8).
Pertemuan ini dihadiri sekitar 500 peserta yang berasal dari seluruh perwakilan Dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan Provinsi Jawa Tengah, Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian, TP4D Kejari Purwokerto, Perusahaan Penyedia Kegiatan Bekerja, dan Eselon 2 lingkup Ditjen PKH, serta Bibit Samad Riyanto dan Imam Subarkah sebagai Tim pakar.
“Saya berharap peserta rapat aktif berkoordinasi dalam melakukan diskusi, sehingga distribusi pelaksanaan program BEKERJA tersebut dapat diimplementasikan secara baik dan benar”, ucap Ketut.
Program BEKERJA merupakan upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan di tanah air berbasis pertanian dengan tiga tahapan yakni jangka pendek, menengah, dan panjang. Kegiatan ini diperuntukkan bagi Rumah Tangga Miskin Pertanian (RTMP). Menurut Ketut, untuk mensukseskan pelaksanaan dan meningkatkan akuntabilitas kinerjanya, Kementerian Pertanian telah melibatkan sejumlah Pakar di bidangnya masing-masing agar dalam menjalankan kegiatan ini on the track sehingga tujuan menurunkan angka kemiskinan di pedesaan tercapai.
Lanjut Ketut menjelaskan bahwa Kegiatan BEKERJA Tahun 2019 ini, Ditjen PKH menargetkan sasaran 209.127 RTMP (ayam/itik 10.456.350 ekor) yang dilaksanakan oleh 14 satker pelaksana kegiatan yang meliputi 12 provinsi, 57 kabupaten/kota, 206 kecamatan dan 2.366 desa.
“Perkembangan kegiatan Bekerja tahun 2019 sampai 27 Agustus 2019 telah dilaksanakan proses verifikasi oleh 14 satker pelaksana dengan realisasi: 209.127 RTMP atau sudah 100%, ” tegas Ketut.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, Lalu Muhammad Syafriadi menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Pertanian dengan adanya program BEKERJA, disampaikannya bahwa dengan adanya dukungan program BEKERJA ini, tingkat pengangguran dan kemiskinan di Jawa Tengah bisa dibawah 10 % .
Perhatikan Titik Kritis Program BEKERJA
Lebih lanjut, Ketut menjelaskan bahwa pada tahun 2019 ini, sesuai amanat Permentan Nomor 14 Tahun 2019 tentang Pedoman Program Bekerja Berbasis Pertanian Tahun Anggaran 2019, cakupan wilayahnya diperluas hingga menjadi 23 provinsi. Menurutnya, agar tepat sasaran, penetapan RTMP sebagai penerima manfaat program tetap harus dilakukan dengan sangat selektif oleh petugas agar dapat dipastikan apakah memang benar-benar layak ditetapkan sebagai penerima bantuan Program BEKERJA.
Ketut mengingatkan selain proses verifikasi dan penetapan RTMP yang menjadi hal yang sangat krusial, masih terdapat beberapa titik kritis lain program BEKERJA Ditjen PKH yakni proses pengadaan ayam/itik, obat hewan dan pakan, proses distribusi bantuan sampai pada proses penyerahan bantuan kepada RTMP, proses penyesuaian waktu penyediaan kandang dengan waktu penyerahan bantuan, serta resiko kematian penyakit atau kesalahan dalam pemeliharaan.
Terkait distribusi bantuan kegiatan Bekerja di Kabupaten Grobogan dan Pemalang yang akan dilaksanakan, Ketut meminta dapat disusun penjadwalan distribusi secara tertib dan tepat waktu. “Penyusunan jadwal distribusi ini baik Satker dan utamanya penyedia harus berkomitmen melaksanakan pendistribusian bantuan kegiatan Bekerja dengan penuh tanggung jawab serta tepat waktu” pinta Ketut.
Ketut menjelaskan hal yang mungkin terjadi pada pelaksanaan distribusi bantuan ayam sehingga perlu dikoordinasikan segala sesuatunya dengan prinsip kehati-hatian agar masalah distribusi bantuan kegiatan bekerja dapat diminimalisir.
Pelaksanaan distribusi bantuan kegiatan Bekerja di Kabupaten Grobogan dengan total anggaran mencapai 31.7 M memiliki target sebanyak 13.510 RTMP dengan rincian bantuan sebanyak 675.500 ekor ayam, 2.026.500 kg pakan, 13.510 paket obat/vitamin, dan 13.510 unit kandang, sedangkan Kabupaten Pemalang dengan total anggaran sebesar 7,1 M memiliki target 3.055 RTMP dengan rincian bantuan sebanyak 152.750 ekor ayam, 458.250 kg pakan, 3.055 paket obat/vitamin, dan 3.055 unit kandang.
Untuk itu, Ketut meminta kepada semua penanggungjawab program agar bekerja sama dan bahu membahu dalam mensukseskan program pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan secara terintegrasi ini secara tepat waktu. “Keberhasilan dari program ini tentu akan berdampak pada percepatan penurunan angka kemiskinan di Indonesia”, pungkas Ketut.(***)