KARANGANYAR (IndependensI.com) – Kementerian Pertanian (Kementan) terus membantu petani di sejumlah daerah yang terkena dampak kekeringan. Mitigasi kekeringan yakni melalui Gerakan Tanam, seperti yang dilakukan di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Kepala Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementan, Warjito menjelaskan Kementan telah melakukan Gerakan Tanam pada tanggal 7 September beberapa hari lalu di 4 kecamatan, Kabupatan Karanganyar seluas 500 ha. Ini merupakan langkah strategis yang dilakukan Kementan untuk memastikan petani tetap bisa tanam dan panen di setiap musim.
“Petani Karanganyar telah melakukan gerakan pompanisasi dan olah tanah (GPOT, red). Hal ini dilakukan untuk mendorong produktivitas pertanian padi di Kabupaten Karanganyar pada musim kemarau,” demikian dikemukakan Warjito yang juga selaku Koordinator Gerakan Tanam padi di Desa Suruh Kalang, Kecamatan Jaten, Karanganyar, Rabu (11/9/2019).
Warjito menekankan gerakan tanam yang merupakan langkah nyata Kementan ini sangat strategis karena diperkirakan tanaman padi akan dipanen pada bulan Desember 2019. Di mana, saat itu termasuk bulan paceklik padi karena baru memasuki masa tanam pertama 2019/2020.
“Jadi kita berharap nantinya tidak ada lagi cerita stok beras kurang,” tegasnya.
Warjito menambahkan untuk mensukseskan program GERTAM harus ada koordinasi dan dukungan dari daerah. Kepala Dinas silakan berkoordinasi dengan pihak Ditjen Tanaman Pangan.
“Pada pokoknya Ditjen Tanaman Pangan siap mendukung dalam meningkatkan produksi dan produktivitas padi di Karanganyar,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar, Supramnaryo, mengungkapkan manfaat bantuan Kementan yang dirasakan petani. Bantuan benih dan pompa sangat membantu petani untuk bisa tanam di musim kemarau.
“Mewakili petani khususnya desa Suruh Kalang, saya sampaikan terima kasih kepada Kementan atas bantuan yang sudah diberikan kepada masyarakat Karanganyar,” ujarnya.
Menurut Supramnaryo, penanaman padi gogo sawah juga mampu menambah luas tambah tanam dalam rangka pengamanan produksi pada saat kemarau. Oleh karena itu, produksi padi di Karanganyar walaupun musim kemarau dipastikan aman.
Dengan adanya langkah strategis Kementan ini, kami optimis produktivitas padi tetap terjaga untuk memenuhi kebutuhan nasional,” pungkasnya.
Perlu diketahui, data Kementan menyebutkan capaian luas tambah tanam padi nasional periode Oktober 2018-Agustus 2019 sebesar 15,2 juta hektar meningkat dibanding periode sama di tahun sebelumnya sebesar 14,9 juta hektar. Bahkan, target Kementan pertanaman padi bulan September perlu dioptimalkan seluas 1,7 juta hektar sehingga dapat berkontribusi pada produksi 2019.