Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Dr. Ir. Eko Djoeli Heripoerwanto, MCP saat menjadi (keynote speaker) dalam seminar yang diselenggarakan oleh ForwaPU di Hotel Ambara, Jumat (13/12/2019, mengatakan pemerintah akan melaksanakan lelang tiga proyek ruas jalan tol menjelang berakhirnya tahun 2019. Ini dilakukan guna mewujudkan terciptanya akses jalan tol yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
“Ketiga ruas jalan tol tersebut yaitu ruas Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, Yogyakarta-Bawen, Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, beberapa waktu lalu sudah dilakukan penjajakan minat pasar (market sounding). Sehingga kini sedang memasuki tahap tindak lanjut dengan proses lelang prakualifikasi (PQ). Kalau kita bicara lelang, itu start awalnyruas a prakualifikasi. Itu sudah jalan,” tambahnya.
“Untuk nilai investasinya, ruas Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogro sepanjang 93,14 km sebesar Rp28,6 triliun. Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap sepanjang 206,65 km nilai investasinya sebesar Rp57,6 triliun, dan Yogyakarta-Bawen sepanjang 76,4 km nilai investasinya sebesar Rp17,4 triliun, “tegas Eko.
Setelah melalui tahap prakualifikasi, jelas Eko, masih ada belasan tahapan lainnya yang harus dilalui. Sehingga, penandatanganan kontrak konstruksi bisa memakan waktu sekiranya 1-1,5 tahun.
Namun demikian, ia berharap pembangunan ketiga ruas jalan tol ini bisa dilaksanakan lebih cepat dari perkiraan.
“Kalau di proses lelang lancar, konstruksi bisa 2020. Tapi selesainya tergantung dan tidak semua nanti ruas itu tidak semua langsung tersambung. Ada seksi-seksi yang diprioritaskan,” pungkas Eko.