GRESIK (Independensi.com) – Satu-satunya tempat pelayanan kesehatan terbesar yang berada di Pulau Bawean Kabupaten Gresik Jawa Timur, yakni RSUD Umar Mas’ud. Diketahui melakukan penolakan untuk memberikan bantuan medis, terhadap pasien yang hendak berobat.
Peristiwa itu, dialami oleh Nurul Fauziah (30) warga Desa Kepuh Teluk, Kecamatan Tambak yang memeriksakan anak balitanya Ahmad Tafaza Qoyyidul (3,5). Karena, mengalami demam tinggi hingga 40,5 derajat celsius.
Ironisnya, sesampainya ia di RSUD Umar Mas’ud yang diharapkan bisa membantu kondisi anaknya. Dirinya mendapat pemberitahuan dari petugas rumah sakit, bahwa pasien anak tidak bisa terlayani. Dengan alasan dokter spesialisnya tidak ada.
“Peristiwa penolakan memberikan bantuan perawatan medis, terhadap anak saya terjadi pada Senin (16/12) lalu. Alasannya, RSUD Umar Mas’ud tidak ada dokter spesialis anak,” kata, Nurul Fauziah, Jumat (20/12).
“Waktu itu petugasnya bilang, kalau pasien anak tidak bisa menggunakan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Karena, dokter spesialis anak tidak ada,” ujarnya.
Di tambahkan Nurul, takut kondisi anaknya kian parah usai ditolak pihak RSUD Umar Mas’ud. Ia langsung membawa anaknya ke klinik yang ada disekitar tempat tinggalnya, agar segera mendapat penanganan.
“Ya syukur Alhamdulillah, diklinik anak saya langsung mendapat penanganan. Padahal, niat saya membawa anak ke RSUD Umar Mas’ud itu dapat perawatan yang lebih. Karena sama-sama mengeluarkan biaya, tapi ternyata tidak terbayangkan jika akhirnya seperti itu,” ungkapnya.
“Kejadian yang saya alami ini, juga perna dialami warga Bawean lainnya dengan alasan yang sama. Kalau akhirnya seperti itu, apa gunanya membangun rumah sakit disini,” pungkasnya dengan nada geram.
Sementara, pihak RSUD Umar Mas’ud belum bisa dimintai keterangannya terkait persoalan tersebut. Bahkan, awak media yang berusaha mengkonfirmasi melalui Direktur RSUD Umar Mas’ud, dr Tony S Hartanto juga tidak mendapatkan tanggapan. (Mor)