Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani menyatakan keprihatinannya atas kejadian itu, yang menunjukkan lemah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik dalam mengatasi persoalan pengangguran.
“Peristiwa itu mestinya, menjadi catatan penting bagi Pemkab Gresik agar lebih serius memikirkan persoalan lapangan kerja bagi warga Gresik,” ujar Gus Yani sapaan akrab Ketua DPRD Gresik itu, Kamis (16/1).
“Saya pribadi benar-benar merasa prihatin atas kejadian ini, untuk itu DPRD akan memanggil pihak eksekutif untuk membicarakan persoalan ini. Agar tidak terjadi hal yang sama dikemudian hari,” tuturnya.
Di tambahkan Gus Yani, bahwa Pemkab Gresik sebenarnya bisa melakukan upaya pengurangan angka pengangguran di Gresik. Dengan melakukan upaya pendekatan persuasif, ke perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.
“Kalau pemerintah serius dalam menanggani pengangguran disini, wong Gresik memiliki ribuan perusahaan. Tentunya, jika ada campur tangan pemerintah agar perusahaan membuka peluang lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya untuk masyarakat Gresik,” tegasnya.
Dari mana lapangan pekerjaan itu? Sambung Gus Yani, ya dari ribuan perusahaan yang ada di Kabupaten Gresik.
“Pemkab Gresik harus tegas kepada perusahaan-perusahaan di Gresik agar lebih mengutamakan masyarakat Gresik dibanding menerima tenaga kerja dari luar daerah Gresik,” tukasnya.
“Kalau target peningkatan investasi di Gresik, dibuka selebar-lebarnya maka harus juga bisa dibarengi dengan pengentasan pengangguran. Masak kran investasi telah terbuka seolah-oleh tanpa batas, tapi penganggurannya merajalela,” tandasnya.
“Tentunya untuk membahas permasalah ini, perusahaan dan Pemkab Gresik perlu dipanggil untuk membahas persoalan ini secara bersama. Membahas persoalan ketersediaan lapangan kerja dan memetakan angka pengangguran. Ini penting untuk kebaikan pemimpinnya, lebih-lebih masyarakat,” pungkasnya. (Mor)