JAKARTA (Independensi.com) Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah menginstruksukan kepada seluruh stakeholder transportasi sebagai penjaga pintu keluar masuk dari dan ke Indonesia untuk mengantisipasi wabah penyakit Corona.
PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II serta PT Pelindo I, IU, III dan IV harus waspada terhadap masuknya virus Korona yang kemungkinan terbawa masuk oleh orang asing yang datang ke Indonesia atau orang Indonesia yang baru bepergian dari luar negeri khususnya dari daratan Tiongkok.
Sebagai informasi, terdapat 7 (tujuh) kota di Indonesia yang terhubung dengan rute penerbangan ke kota-kota di Cina yaitu Jakarta, Denpasar, Manado, Batam, Semarang, Solo, dan Surabaya.
Sedangkan penerbangan ke Wuhan dari Indonesia adalah dari Denpasar dengan frekuensi 4 kali penerbangan setiap minggu
Menhub juga telah meminta Dirjen Perhubungan Laut berkoordinasi dengan Pelindo I, ii,iii dan IV untuk segera melakukan upaya preventif yang lebih intensif.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut misalnya telah melakukan upaya preventif untuk mencegah masuknya virus Corona ke Indonesia melalui jalur laut yaitu dengan melakukan pemeriksaan penumpang dan kru kapal secara intensif melalui pemasangan alat thermal scanner di pintu kedatangan yang melayani pelayaran internasional.
Di Pelabuhan Bintan dan Tanjung Pinang misalnya, telah dipasang alat thermal scanner per tanggal 24 Januari 2020 untuk mendeteksi peningkatan suhu tubuh penumpang.
Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas I Tanjung Uban Fakhrin Riza menyebutkan, di beberapa pelabuhan seperti di BBT Lagoi dan pelabuhan BIIE Lobam sudah dipasang thermal scanner.
“Bintan menjadi salah satu pintu gerbang masuknya orang dan barang dari mancanegara ke tanah air. Untuk itu, pengawasan terhadap tamu asing di pelabuhan dimaksimalkan guna mencegah pelancong terkena virus corona masuk ke Indonesia,” terang Fakhrin.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk mempersiapkan kemungkinan tindakan jika terdeteksi ada penderita virus Corona yang datang ke Bintan.
Kemenhub bertanggungjawab terhadap pengoperasian pelabuhan, sementara Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) akan melakukan pemeriksaan kesehatan penumpang serta pencegahan penyakit.
“Selain itu, kami juga terus melakukan koordinasi dengan instansi lain di pelabuhan seperti dengan imigrasi yang menangani status Warga Negara Asing ataupun dengan Kantor Karantina Hewan dan Tumbuhan,” jelas Fakhrin.
Selain di Bintan, Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang juga sudah dipasang alat thermal scanner.
“Untuk pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang kita sudah pasangkan alat pendeteksi suhu panas badan thernal scanner beserta tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang akan melakukan pengecekan,” kata Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan Kantor KSOP Kelas II Tanjung Pinang Samsul Nizar.
Jika terdapat penumpang yang memiliki suhu panas diatas 38 derajat Celsius maka yang bersangkutan langsung ditangani pihak medis dari KKP untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan..(hpr)