JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendukung pengembangan infrastruktur Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Candi Borobudur dalam rangka mendorong peningkatan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara. Kawasan Borobudur telah ditetapkan sebagai salah satu KSPN Prioritas atau 10 “Bali baru” yang dikembangkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.
“Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Pada tahun 2020, Kementerian PUPR telah menganggarkan Rp 1,35 triliun untuk mengakselerasi pengembangan infrastruktur kawasan pariwisata Borobudur diantaranya penataan 4 gerbang sebagai penanda masuk ke destinasi wisata utama. Koridor utama Candi Borobudur memiliki 4 gerbang yakni Gerbang Blondo sebagai pintu masuk dari arah Semarang, Gerbang Palbapang dari arah Yogyakarta, Gerbang Kembanglimus dari arah Purworejo, dan terakhir Gerbang Klangon dari arah Kulon Progo.
Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Ditjen Cipta Karya menargetkan konstruksi keempat gerbang tersebut sudah dikerjakan tahun 2020. Untuk Gerbang Blondo, Gerbang Palbapang, dan Gerbang Kembanglimus saat ini dalam tahap administrasi persiapan lelang, sedangkan Gerbang Klangon telah dilakukan lelang pada Februari 2020 dan telah dilakukan penandatanganan kontrak paket pekerjaan oleh PT Sari Gunung Mataram Sakti.
Gerbang Klangon menjadi titik peristirahatan wisatawan yang memulai perjalanan dari Bandara Yogyakarta International Airport menuju Candi Borobudur, sehingga akan ditata menjadi rest area dan ruang terbuka publik dengan biaya sebesar Rp 27 miliar. Penataan gerbang yang terletak di Jalan Nanggulan Mendut, Karang Reso, Kecamatan Kali Bawang, Kabupaten Kulon Progo tersebut meliputi pembangunan pusat informasi wisata dan sclupture Klangon, pusat kuliner, kios oleh-oleh, mushola, deck view point, area parkir, Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPST), dan toilet.
Selain itu juga dilakukan penataan pedestrian/trotoar, drainase, street furniture, dan lansekap di jalur eksisting serta dibangun relief dari batu sebagai ikon Gerbang Klangon dengan tema Samudraraksa, yang merupakan salah satu kapal kayu bercadik khas Nusantara dengan mempresentasikan kebudayaan bahari purbakala.
Dengan penataan koridor utama Candi borobudur diharapkan mampu menciptakan penataan ruang publik yang sesuai dengan karakteristik dan kearifan lokal budaya daerah melalui berbagai macam strategi. Sektor pariwisata diharapkan menjadi sektor andalan untuk mendatangkan devisa, membuka lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal. (wst)