GRESIK (Independensi.com) – Jagat media sosial (medsos) dihebohkan dengan sebuah unggahan video Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Moh. Qosim saat mengunjungi warga di Desa Kawistowindu, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Jawa Timur di era pemerintahannya bersama Sambari Halim Radianto (Bupati Gresik) berhasil membangun stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) yang diklaim sebagai stadion terbaik nomor dua di dunia.
Dalam video berdurasi 17 detik yang beredar itu, Qosim mengenakan celana hitam pakaian batik dan peci hitam berdiri dihadapan warga yang duduk bersila di sebuah ruang tamu. Orang nomor dua di Kabupaten Gresik ini memamerkan sejumlah infrastruktur yang dibangun selama menjabat.
“Kantor Pemkab itu zamannya pak Warso, tapi zaman saya dengan pak Sambari ada Gelanggang Olahraga Joko Samudro ini paling bagus sedunia sesudah Jerman, Frankfurt,” ucap Qosim dalam video tersebut.
Ucapannya itu banjir komentar di kalangan warganet Gresik. Ratusan warganet memberikan komentarnya dan puluhan kali membagikan dalam postingan tersebut di beberapa grup facebook di Gresik.
Terkait hal tersebut, Ketua Ultras Gresik, Thoriqi Fajrin menyayangkan dengan apa yang disampaikan Wabup Gresik, Moh. Qosim seperti dalam video. Menurut pria yang akrab disapa Riqi itu pernyataan Qosim justru menimbulkan kegaduhan baru karena tidak paham tentang bola tapi berbicara stadion di eropa.
“Kalau Pak Qosim bijak, mestinya hal itu tidak sampai terjadi. Karena masyarakat Gresik banyak yang gila bola. Jadi mereka tahu stadion apa yang terbaik di dunia seperti Allianz Arena, San Siro dan Old Trafford,” ujarnya, Rabu (19/8).
Di tambahkan Riqi, bahwa klaim Qosim tidaklah benar. Menurut pimpinan Ultras Gresik itu, pernyataan Qosim bisa disebut Hoax lantaran dalam kunjungan FIFA beberapa waktu lalu saat meninjau kesiapan stadion di Indonesia untuk venue Piala Dunia U-20 tahun 2021 mendatang yang bakal berlangsung di Indonesia. Tidak terbersit sama sekali pihak federasi sepakbola internasional itu menengok Stadion Gejos.
“Bila merujuk pada pernyataan FIFA, kondisi stadion Gejos saat ini belum berstandart internasional. Seandainya betul terbaik nomer 2 dunia, tidak mungkin dilewati FiFA,” tukasnya.
Sebagai tuan rumah Piala Dunia U-21 tahun 2021, pemerintah telah mengusulkan 10 stadion berstandarr internasional di Indonesia kepada FIFA. Namun dari 10 nama yang diusulkan, stadion Gejos tidak termasuk karena belum berstandart internasional dan belum single seat. Apalagi banyak atap venue di dalam stadion yang rusak atau jebol lantaran kurangnya maintenance atau tak terawat dengan baik.
Dalam 10 stadion yang diusulkan pemerintah kepada FIFA juga tidak ada nama Stadion Gejos. Hanya Stadion yang berstandart internasional saja yang diusulkan pemerintah.
Bulan lalu, FIFA telah menetapkan enam stadion yang akan digunakan sebagai venue Piala Dunia FIFA U-20 2021 dari 10 stadion yang diusulkan oleh Pemerintah Indonesia pada 18 Januari 2020. Keenam stadion tersebut adalah Stadion Utama GBK di Jakarta, Stadion Pakansari Bogor, Stadion Manahan Solo, Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Stadion Bung Tomo di Surabaya dan Stadion I Wayan Dipta di Bali.
Di samping itu ada empat stadion lain yang disiapkan sebagai cadangan yaitu Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, Stadion Patriot Chandrabaga Bekasi, Stadion Wibawa Mukti Cikarang dan Stadion Jalak Harupat Kabupaten Bandung. Masing-masing stadion akan didampingi dengan lima lapangan latihan dengan ketentuan empat lapangan terbuka dan satu lapangan tertutup.
Belum lagi stadion di penjuru dunia yang lebih layak masuk dalam stadion terbaik, seperti Aliianz Arena (Jerman), J stadium (Italy), Wembley (Inggris), Wanda Metropolitano, Santiago Bernabeu (Spanyol), Stadio Do Dragao (Portugal), Stade de France (Perancis) dan masih banyak lagi.
Stadion gejos berkapasitas 25.000 penonton yang sudah menghabiskan dana APBD Gresik Rp 300 miliar itu, disebut-sebut sebagai proyek terbesar di era Bupati Sambari Halim Radianto. Bahkan, dana sebesar itu belum cukup. Pemkab Gresik masih butuh Rp 580 miliar lagi untuk menyempurnakan pembangunan GJS. Sebab, proyeksi awal anggaran yang dibutuhkan totalnya Rp 850 miliar.
Sekadar informasi, Stadion Gejos saat ini digunakan sebagai Pondok Rehabilitasi dan Observasi Pasien Positif Covid-19. Dua klub yang menjadikan markas stadion di Jalan Veteran ini adalah Gresik United dan Putra Sinar Giri yang harus angkat kaki mencari stadion alternatif lain jika liga kembali bergulir. (Mor)