JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selaku pembina jasa konstruksi nasional terus mendorong kontraktor nasional baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta untuk terus menjaga kualitas dalam membangun infrastruktur. Kemampuan memenuhi standar mutu diperlukan agar kontraktor dalam negeri dapat terus berdaya saing, khususnya di tengah ketidakpastian ekonomi pasca Pandemi COVID-19.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kualitas merupakan tuntutan utama yang harus diperhatikan dalam menjaga kepercayaan masyarakat, sebab, pembangunan infrastruktur menggunakan uang negara. Selain itu, kontraktor atau penyedia jasa konstruksi yang berkualitas juga dengan sendirinya akan banyak dicari oleh pengguna jasa.
“Saya berpesan yang utama adalah selalu menjaga kualitas karena hanya itu yang dapat menjadikan kita mampu bersaing dengan penyedia jasa lain,” kata Menteri Basuki saat menghadiri acara HUT PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk Ke-67 di Jakarta, Rabu (26/8/2020).
Pada kesempatan tersebut, Menteri Basuki juga memberikan apresiasi kepada BUMN Karya PT PP dalam menghasilkan sejumlah infrastruktur di Indonesia yang berkualitas, seperti pembangunan Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) di Kulonprogo, Jembatan Youtefa di Papua, dan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Ciamis.
“PT PP merupakan salah satu BUMN Karya yang memperhatikan keselamatan dan kerapian dalam pekerjaan-pekerjaan infrastruktur, utamanya yang di bawah Kementerian PUPR. Sekali lagi pesan saya, tetap jaga kualitas. Ini saya sampaikan tidak hanya di sini, Bapak Presiden saat melihat Bandara Yogyakarta (YIA) juga memperhatikan, Beliau langsung tahu karena kualitasnya,” tutur Menteri Basuki.
Menteri Basuki juga berpesan kepada BUMN Karya untuk dapat bekerja sama dengan baik sebagai satu tim dengan Kementerian PUPR dengan menjalankan peran masing-masing sebaik-baiknya. Kontraktor bertugas menjamin kualitas sesuai dengan spesifikasi teknis. Sedangkan Kementerian PUPR bertugas mempertanggungjawabkan membelanjakan uang negara dengan transparan dan tepat sasaran.
Pada acara HUT PT PP juga dilaksanakan penyerahan 6 sertifikat rekor MURI untuk dua proyek infrastruktur yang dibangun oleh PT PP, yakni pembangunan Bandara Yogyakarta Internasional Airport dengan tiga kategori yakni bandara dengan penyelesaian tercepat zona estate, bandara dengan pemakaian semen terbanyak, dan bandara dengan pembangunan konstruksi tercepat.
Rekor MURI juga dicatat pada pembangunan venue Istana Olahraga (Istora) Papua Bangkit dalam mendukung perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua yang akan berlangsung pada tahun 2021 mendatang yakni kategori pertama, untuk struktur atap baja lengkung bentang terpanjang dengan dimensi 90 meter. Kategori kedua, atap tanpa sambungan dan baut mengerucut terluas berbentuk dome seluas 7300 meter persegi. Serta kategori ketiga, instalasi terpanjang dan diameter terbesar textile duct dengan dimensi ring internal 477 meter, diameter cincin luar sepanjang 70 meter dan diameter cincin dalam sepanjang 56 meter. (adv/birkompu)