JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan jumlah tampungan air di Indonesia untuk mendukung ketahanan pangan dan air. Pembangunan bendungan dilakukan di berbagai wilayah Indonesia, salah satunya Bendungan Semantok yang berada di Kabupaten Nganjuk Provinsi Jawa Timur berkapasitas tampung 32, 6 juta m3.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi akan terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan. Disamping itu kehadiran bendungan juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.
“Dengan demikian pembangunan bendungan yang diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Salah Satu bendungan di Kabupaten Nganjuk Provinsi Jawa Timur yang dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Ditjen Sumber Daya Air (SDA) yaitu Bendungan Semantok yang berfungsi untuk meminimalisir banjir yang terjadi di Kecamatan Rejoso serta menahan air yang berlimpah disaat musim penghujan.
Selain itu Bendungan ini berfungsi untuk mendistribusikan air saat musim kemarau agar tidak terjadi kekeringan pada areal persawahan sehingga dapat meningkatkan produksi pertanian atau intensitas panen di Kabupaten Nganjuk.
Pekerjaan konstruksi Bendungan Semantok dilaksanakan dari tahun 2017 – 2022, terdiri dari 2 Paket pekerjaan. Paket 1, dikerjakan kontraktor PT Brantas Abipraya – PT. Pelita KSO dengan anggaran sebesar Rp. 939 miliar. Progres fisiknya telah mencapai 48,3 % dengan lingkup pekerjaan berupa tubuh bendungan bagian kiri, intake ngomben, bangunan fasilitas, instrumentasi,dan jalan masuk.
Sedangkan untuk Paket 2 dikerjakan kontraktor pelaksana PT Hutama Karya – PT. Bangun Nusa, KSO dengan anggaran sebesar 876 miliar. Progres fisiknya telah mencapai 49,8 % dengan lingkup pekerjaan tubuh bendungan bagian kanan, pengelak, intake, pelimpah, dan instrumentasi. Secara keseluruhan bendungan tersebut akan rampung konstruksinya pada tahun 2022.
Selain itu bendungan Tipe zonal urugan random batu dengan inti tegak tersebut nantinya akan mereduksi debit banjir kurang lebih 30%, sebagai penyediakan air untuk irigasi seluas 1.900 ha, air baku sebesar 312 liter/detik dan pemeliharaan sungai di hilir bendungan sebesar 30 liter/detik.
Bendungan Semantok yang terletak dialiran Sungai Semantok tersebut memiliki tinggi bendungan utama sepanjang 34 meter dengan lebar puncak 9 meter tersebut dengan luas genangan seluas 365 ha.(wst)