KUDUS (Independensi.com) – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengajak pemangku kepentingan memaksimalkan pemanfaatan Sistem Resi Gudang (SRG) di daerah. Hal ini disampaikan Wamendag Jerry saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kudus, Jawa Tengah pada Selasa (26/1). Sebelumnya, Wamendag Jerry meninjau gudang SRG dengan teknolgi Controlled Atmosphere Storage (CAS) di Brebes.
Pada kunjungan ini, Wamendag melakukan pertemuan dengan Plt Bupati Kudus, HM Hartopo. Selain itu, Wamen juga meninjau gudang SRG dan gudang CAS di Kabupaten Kudus.
“SRG diharapkan digunakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, khususnya para petani. Komoditas petani disimpan untuk dijual dengan harga potensial sehingga dapat memberikan keuntungan bagi petani,” kata Wamen Jerry.
Wamendag Jerry menyampaikan, SRG merupakan kebijakan Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) dan para pengelolanya di bawah pemerintah daerah. Dalam pelaksanaan SRG, Kemendag bersinergi dengan berbagai pihak, salah satunya dengan perbankan.
“Kemendag akan memaksimal pemanfaatan SRG sehingga dapat dirasakan oleh masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah pusat dan daerah hadir untuk masyarakat. Selain itu, dengan koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak, SRG diharapkan dapat meningkatkan pembangunan ekonomi di daerah,” ujar Jerry.
SRG telah dilaksanakan di sejumlah wilayah di Indonesia dengan jumlah 158 gudang yang terdiri atas milik pemerintah dan swasta. Hingga 2020, terdapat 85 pengelola gudang SRG yang telah mendapatkan persetujuan dari Bappebti dan terdapat 52 Lembaga penilaian kesesuaian SRG yang mendukung pelaksanaan SRG di Indonesia.
Selama tiga tahun terakhir pemanfaatan SRG terus menunjukkan pertumbuhan positif. Tercatat pada 2019 nilai transaksi SRG mengalami pertumbuhan sebesar 11 persen dari tahun sebelumnya. Pada 2020, nilai transaksi Resi Gudang tercatat telah mencapai Rp190,94 miliar atau tumbuh sebesar 72 persen dibandingkan periode 2019.
Nilai pembiayaan berbasis SRG juga mengalami peningkatan. Pada 2020 nilai pembiayaan yang disalurkan telah mencapai Rp114,31 miliar atau naik 70 persen dibandingkan tahun 2019. Adapun jenis komoditas yang telah diterbitkan resi gudanya juga semakin beragam, antara lain gabah/beras, jagung, kopi, kakao, rumput laut, rotan, lada, garam, timah, ikan, dan ayam karkas beku.(wst)