JAKARTA (Independensi.com) – Keraguan terhadap vaksinasi semakin menguat setelah munculnya mutasi terbaru dari Covid strain Inggris B.1.1.7 dan strain Brazil P-1. Vaksin Nusantara yang diinisiasi mantan Menkes Terawan semakin mendesak menjadi jalan keluar menghadapi mutasi yang sudah mencapai 4.000 strain Corona. Hal ini disampaikan Ketua Umun PRD (Partai Rakyat Demokratik), Agus Jabo Priyono kepada pers di Jakarta, Jumat (5/3) menanggapi penyebaran dua strain baru dari Inggris dan Brazil.
Menurut Jabo, walaupun pemerintah sudah mengantongi 30 juta vial vaksin dari berbagai produk dan sudah mulai melaksanakan vaksinasi, namun efektivitasnya menjadi diragukan karena vaksin dibuat dari virus Covid-19 generasi Wuhan.
“Sementara saat ini mutasi virus sudah berkembang sampai 4.000 strain diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Apa bisa vaksin yang berasal dari satu strain menghadapi 4.000 strain yang terus bertambah,” ujarnya.
Ada baiknya menurut Jabo, pemerintah menunda vaksinasi dan mendorong percepatan ujicoba vaksin Nusantara yang diinisiasi mantan Menkes Terawan.
“Karena metodenya terbaru dan berlaku seumur hidup. Vaksin didapat dari sel tubuh masing-masing individu. Sehingga pasti sesuai dengan strain atau jenis virus di dalam tubuh setiap orang,” jelasnya.
Jabo menyerukan agar para ilmuwan dan ahli Indonesia seharusnya bersatu memperkuat proyek vaksin Nusantara, agar menjadi yang terbaik, untuk seluruh rakyat bahkan umat manusia.
“Tidak pantas kalau masih ada dokter atau ilmuwan yang justru menyerang dan berupaya mendeskreditkan vaksin nusantara pada saat bangsa ini membutuhkan kepastian jalan keluar dari pandemi Covid-19. Sebagai ilmuwan seharusnya mereka membantah berdasarkan penelitian dan ujicoba juga. Jangam sekedar retorika akademik berbasis kebencian apalagi iri hati,” tegasnya.
Partai Rakyat Demokratik (PRD) menurutnya mengajak semua pihak untuk sadar akan pentingnya vaksin Nusantara dan mendukung sepenuhnya upaya dr. Terawan dan Universitas Diponogoro yang sedang mengembangkan ujicoba ke tahap selanjutnya.
“Kita butuh orang-orang seperti Terawan yang berani dan inovatif mengembangkan ilmu kedokteran. Kami yakin ada banyak orang seperti Terawan yang bisa inovatif ditengah pandemi saat ini.