JAKARTA (Independensi.com) – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono atas nama Presiden Joko Widodo meresmikan penggantian nama Jalan Tol Jakarta – Cikampek (Japek) II Elevated menjadi Jalan Layang MBZ Sheihk Mohamed Bin Zayed di Km 10A Junction Cikunir pada hari Senin, (12/04/ 2021).
Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian dalam laporannya mengatakan, pengubahan nama jalan layang ini didasari atas Keputusan Menteri PUPR no 417 tahun 2021, yang diteken per tanggal 8 April 2021.
“Melalui keputusan Menteri PUPR no 417 tanggal 8 April 2021 telah ditetapkan nama jalan tol Jakarta-Cikampek II elevated menjadi Jalan Layang MBZ Sheikh Mohamed bin Zayed,” kata Hedy.
Hedy mengatakan perubahan nama ini diharapkan menjadi tonggak peningkatan hubungan kerja sama diplomatik antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA). Seperti diketahui MBZ sendiri merupakan pangeran mahkota Abu Dhabi yang berkuasa di UEA.
“Dengan diresmikannya hari ini semoga dapat meningkat hubungan kerja sama diplomatik antara Indonesia dan UEA,” pungkas Hedy.
Sementara Mensesneg Pratikno dalam sambutanya mengatakan, pagi hari ini saya Menteri Sekretaris Negara dan Pak Basuki Menteri PUPR diperintah Bapak Presiden untuk meresmikan perubahan nama jalan layang sepanjang 36 kilometer lebih, dan ini merupakan jalan layang terpanjang di Indonesia.
Pratikno menambahkan, hubungan diplomatik antara Indonesia dengan UEA sudah berlangsung lebih dari 45 tahun, tepatnya sejak 1976. Hubungan kedua negara pun semakin lama semakin akrab, baik itu di bidang sosial dan kebudayaan maupun di bidang ekonomi.
Jalan Tol Japek II Elevated yang telah beroperasi tersebut telah menjadi salah satu solusi kemacetan yang sering terjadi di ruas vital tersebut. Ruas tol Japek II Elevated merupakan jalan tol layang terpanjang di Indonesia dan menjadi jalan tol bertingkat (double decker motorway) yang pertama di Indonesia karena dibangun di atas Jalan tol Jakarta-Cikampek.
Tujuan dibangunnya jalan tol ini adalah untuk memisahkan pergerakan komuter jarak pendek Jakarta-Bekasi-Cikarang (lajur kolektor/eksisting) dengan pergerakan jarak jauh tujuan Cirebon, Bandung, Semarang, dan Surabaya (lajur ekspres/layang), khususnya golongan I non-bus.
Pembangunan Jalan Tol Layang Japek dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk bersama PT Acset Indonusa Tbk (Kerjasama Operasi). Pengusahaannya dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) yang merupakan anak usaha dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan nilai investasi Rp. 16.2 Triliun.(wst)