BEKASI (IndependensI.com)- Di RSUD dr Chasbullah Abdulmajid Kota Bekasi Jawa Barat, ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) terpaksa dijadikan ruang rawat inap pasien. Ada 75 tempat tidur di IGD tersebut.
Kemudian, pasien baru dilayani di tenda darurat yang sengaja dipasang di halaman rumah sakit. Di tenda, ada 30 tempat tidur. Pasien yang ditenda, merupakan pasien yang harus di trease atau screening apakah mereka positif covid atau tidak.
Pada Kamis 24 Juni 2021 malam, tempat tidur yang ditenda sudah penuh. Kemudian, Jumat 25 Juni 2021 pagi, pasien terus berdatangan, dan daya tampung tenda sudah penuh. Akhirnya, untuk sementara pasien di kursi roda. Tapi, ada pasien yang tidak mau di kursi roda, dan terpaksa tidur di pelbet halaman, ungkap Direktur Utama RSUD Kota Bekasi, Kusnanto Saidi, Jumat (25/6/2021).
Kemudian katanya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memerihtahkannya untuk menjadikan lorong di Gedug RSUD itu menjadi ruang perawatan sebanyak 15 tempat tidur. Kemudian, di Gedubg E RSUD ditambah satu lantai untuk ruang rawat covid 19 dengan jumlah 45 tempat tidur.
Saat ini, sudah ada 600 tempat tidur di RSUD Kota Bekasi. Dari 600 tempat tidur, 60 persen pasien covid warga Kota Bekasi, dan 40 persen pasien tidak KTP Kota Bekasi.
Sebab RSUD Kota Bekasi menjadi salah satu rumah sakit rujukan di Jawa Barat. “Jumat sore dan paling lambat Sabtu 26 Juni 2021, lorong gedung A dan satu lantai di Gedung E, sudah dapat dipakai,” kata Kusnanto.(jonder sihotang)