foto birkompu

Peringati HHD 2021, Kementerian PUPR tekankan pentingnya aksi nyata untuk mewujudkan kota bebas karbon

Loading

JAKARTA (Independensi.com)  – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar konferensi pers dalam rangka memperingati Hari HabitatDunia ( HHD) dan Hari Kota Sedunia (HKD) 2021, di kantor Kementerian PUPR (Senin Oktober 2021). Tema tahun ini adalah “Memperkuat Aksi Perkotaan untuk Dunia Bebas Karbon, Membantu Kota Beradaptasi dengan Ketahanan Iklim”.

HHD diperingati setiap tahun oleh negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), termasuk Indonesia, pada hari Senin pertama bulan Oktober sebagai janji untuk mengurangi emisi karbon, serta ajakan untuk melakukan tindakan nyata untuk mengatasi perubahan iklim, dan bagaimana kita beradaptasi dengan perubahan iklim.
.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa pengalman yang baik untuk mencapai pembangunan perkotaan berkelanjutan, yang termasuk dalam Agenda Baru Perkotaan, tidak terbatas pada konsep atau teori yang tidak dijalankan.

“Namun, ini adalah kegiatan yang benar-benar memiliki dampak dan manfaat yang luas, berkelanjutan dan dapat direplikasi,” jelas Menteri Basuki.

Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Diana Kusumastuti mengatakan, untuk mendukung pengurangan emisi karbon, Kementerian PUPR telah mengeluarkan peraturan terkait pembangunan infrastruktur ramah lingkungan melalui Peraturan Menteri PUPR nomer 9 tahun 2021 terkait Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Berkelanjutan tentang Evaluasi  Bangunan Gedung Hijau (BGH).

Menurut Diana, secara praktis penerapan konsep BGH telah dilakukan pada pembangunan sejumlah gedung seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan gedung perkantoran gedung publik, pasar tradisional, rumah susun hemat energi, termasuk penggunaan sumber energi terbarukan untuk pengoperasian gedung. PUPR mendapatkan penghargaan di tingkat ASEAN untuk kategori Energy Efficient Building kategori Tropical Building,” ujar Diana.

 

Pelaksanakan kegiatan sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2022 ”, jelas Diana. disampaikan oleh PUPR kepada pemerintah daerah untuk pengelolaan sampah berupa mendukung penyediaan infrastruktur tempat pengolahan akhir (TPA) dan membantu pencapaian target pengurangan sampah 20% dengan mendukung penyediaan tempat pembuangan sampah dengan prinsip: ujar Diana: Reuse , Reduce, and Recycle (TPS 3R), serta penyediaan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) tahunan.

“Selain mengurangi emisi karbon, Dinas PUPR juga membangun infrastruktur yang membantu kota-kota menjadi lebih tangguh dengan beradaptasi terhadap perubahan iklim, antara lain Terowongan Air Nanjung untuk mengatasi banjir di kawasan perkotaan Bandung; Tanggul pantai utara Jakarta untuk beradaptasi dengan kenaikan permukaan laut; Bendungan irigasi menjamin ketahanan pangan; kata Dian.

Pada kesempatan tersebut Putu Ayu Saraswati yang mendapatkan penghargaan sebagai Miss Environment Indonesia 2020 menyampaikan bahwa perubahan iklim merupakan penyebab dari banyak bencana seperti banjir bandang, kenaikan muka air laut dan berbagai jenis bencana alam lainnya yang menyebabkan kerusakan. rumah dan lingkungan kita. dan merenggut banyak nyawa, nyawa manusia dan makhluk lainnya.

“Semua masalah ini berakar pada perubahan iklim dan kita memiliki peran yang sangat penting dalam memperburuk atau memperbaiki lingkungan di masa depan,” jelasnya.

Putu Ayu Saraswati menekankan pentingnya pengurangan emisi karbon di perkotaan dan kita semua memiliki peran yang sangat penting dalam mengurangi emisi karbon “karena perkotaan Karena kota adalah pusat kegiatan masyarakat, maka jejak karbonnya, menjelaskan:

Putu Ayu Saraswati menekankan betapa pentingnya pengurangan emisi karbon di perkotaan, dan bagaimana kita semua memiliki peran yang sangat krusial untuk mengambil bagian dalam pengurangan emisi karbon ini,” karena di perkotaan merupakan pusat aktifitas masyarakat sehingga jumlah emisi karbon yang dihasilkan diperkotaan sangat tinggi,” pngkasnya.(wst)