JAKARTA (Independensi.com) – Jalan merupakan tulang punggung dalam peningkatan produktivitas kawasan. Menanggapi aspirasi dari para petani jeruk di Kabupaten Karo yang disampaikan pada pertemuan dengan Presiden RI dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tanggal 6 Desember 2021 silam, Kementerian PUPR tengah melakukan penanganan jalan rusak di kawasan Liang Melas Datas di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
“Keberadaan jalan yang baik sangat diperlukan untuk meningkatkan konektivitas antar-kawasan dan menekan biaya produksi. Sehingga harga komoditas dari kawasan dapat bersaing dengan produk dari kawasan lainnya, terutama produk impor,” kata Presiden Jokowi saat meninjau jalan wilayah Liang Melas Datas di Kabupaten Karo, Sumatera Utara pada Jumat (4/2/2022).
Turut mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, “Apabila dulu diperlukan waktu 3-4 jam untuk mencapai jalan provinsi, dengan perbaikan ini dapat dipersingkat menjadi 1 jam dan biaya transportasi juga menurun hingga 75%”.
“Jalan yang rusak tersebut berada pada ruas Kuta Bangun – Kuta Kendit sepanjang 37,2 km dan lebar 3,5 meter dengan status jalan daerah (non-nasional). Penanganan jalan sementara/darurat sepanjang 18 km sampai Desa Kutambelin telah mulai dilaksanakan oleh Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) Sumatera Utara,” kata Menteri Basuki
Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan, bahwa penanganan jalan ini diperlukan untuk meningkatkan konektivitas sentra produksi perkebunan dan pertanian ke pasar. Sebelum ditangani, kondisinya sangat sulit dilalui dan hanya bisa dilintasi oleh kendaraan offroad seperti mobil jeep dengan kecepatan rata-rata 5-10 km/jam.
“Kami akan lakukan penanganan permanen sepanjang 37,2 km dengan menggunakan tiga jenis perkerasan yaitu perkerasan lentur dengan bahu diaspal, perkerasan lentur dengan bahu Agregat Kelas S, dan perkerasan beton dengan bahu dibeton. Total lebar badan jalan 5,5 meter dan lebar saluran 1 meter dengan saluran pasangan batu dengan mortar. Kapasitas angkut ditargetkan sekitar 8 ton dengan kecepatan rencana 20 km/jam,” kata Hedy.
“Penanganan permanen dilakukan dalam 2 paket/tahapan pada tahun 2022-2023. Paket 1 TA 2022 sepanjang 17,1 km dengan perkiraan biaya Rp72,5 miliar, dan paket 2 TA 2023 sepanjang 20,1 km dengan perkiraan biaya Rp92,3 miliar,” tutup Hedy.
Kawasan Liang Melas Datas secara administratif memiliki luas 85,19 km2 yang mencakup 4 kecamatan, 7 desa dan 3 dusun di Kabupaten Karo. Mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani jeruk, jagung, cabai, dan kemiri.(wst)