JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Meninting yang berada di antara Desa Bukit Tinggi Kecamatan Gunung Sari dan Desa Dasan Geria Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat.
Bendungan Meninting merupakan bendungan yang baru dimulai pengerjaannya tahun 2019 dan termasuk dalam pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan air, khususnya di Kawasan Timur Indonesia.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kunci pembangunan di wilayah NTB adalah ketersediaan air. “Dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Kementerian PUPR Hendra Ahyadi mengatakan, pembangunan bendungan berkapasitas tampung 12 juta m3 ini dikerjakan dalam 2 paket dengan kebutuhan biaya sebesar Rp 875,25 miliar untuk Paket 1 dan Rp481,33 miliar untuk Paket 2. Paket pertama mulai dari persiapan, pembangunan jalan masuk, bendungan utama, dan pekerjaan pendukung lainnya dikerjakan oleh kontraktor PT Hutama Karya- PT. Bahagia Bangunnusa, KSO.
“Untuk paket kedua meliputi pekerjaan jalan relokasi, bangunan pengelak, bangunan pelimpah, dan bangunan fasilitas yang dikerjakan oleh PT Nindya Karya-PT. Sac Nusantara, KSO. Berdasarkan data hingga November 2021, progres keseluruhan pembangunan Bendungan Meninting sebesar 23,14% dengan target rampung tahun 2023,” kata Hendra.
Kehadiran Bendungan Meninting berpotensi memberikan manfaat untuk mengairi daerah irigasi seluas 1.559,29 Ha, memenuhi kebutuhan air baku untuk Kabupaten Lombok Barat bagian Utara sebesar 150 liter/detik khusunya di wilayah Senggigi, menyediakan energi listrik sebesar 2 x 0.4 MW, dan juga sebagai destinasi wisata baru yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Bendungan Meninting yang berada di wilayah dengan potensi ketersediaan air besar di Lombok Barat akan mendukung suplesi air ke daerah lain, terutama ke daerah Lombok Selatan yang memiliki potensi lahan untuk areal pertanian lebih besar. Tambahan tampungan air Bendungan Meninting juga akan membantu Pemerintah Daerah dalam mitigasi persoalan kekeringan di Pulau Lombok.
NTB menjadi salah satu provinsi dengan jumlah bendungan terbanyak. Total terdapat enam bendungan di NTB yang dibangun pada masa Pemerintahan Presiden Jokowi. Beberapa di antaranya telah selesai dikerjakan Kementerian PUPR melalui Ditjen Sumber Daya Air seperti Bendungan Tanju dengan volume tampungan sebesar 18,27 juta m3, Bendungan Mila dengan volume tampungan sebesar 6,57 juta m3, dan Bendungan Bintang Bano dengam volume tampung 76 juta m3. Tiga bendungan lainnya yakni Beringin Sila, Tiu Suntuk dan Meninting kini tengah dibangun. (wst)