Pendeta Josua Tewu

Tempat Pelayanan Pastor Andi Simon Dipaksa Tutup, Bukti Adanya Intoleransi

Loading

JAKARTA (Independensi com) – Ketua Umum Indonesia Christian Watch (ICW) Joshua Tewuh menyesalkan penutupan sementara tempat pelayanan Pastor Andi Simon di  Graha YHS yang berlokasi di kawasan Jalan Martadinata, Kelurahan Mekar Sari, Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, baru-baru ini.

Menurut Joshua Tewuh, penutupan tempat pelayanan Andi Simon menunjukkan masih terjadi sikap intoleransi dari sekelompok oknum yang mengatasnamakan lembaga adat dan agama, seperti Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), Kalimantan Timur.

Padahal, kata Joshua, beberapa waktu sebelumnya,   Presiden Jokowi sempat bertandang ke sana sebelum masuk ke Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur yang menjadi lokasi dibangunnya ibu kota negara (IKN) Nusantara.

Menurut Joshua Tewuh, sebagai forum komunikasi, seharusnya anggota FKUB Kaltim duduk bersama untuk membicarakan hal-hal yang bersifat toleransi demi hak-hak para penganut agama yang bergabung di dalamnya

“Yang terjadi justru sebaliknya,  Forum ini justru menjadi lembaga peradilan khususnya bagi agama minoritas. Ini sangat disesalkan,” kata Joshua Tewuh, baru-baru ini.

Joshua Tewuh meminta negara harus hadir untuk menyelesaikan masalah ini. Hal ini karena kehadiran gereja atau tempat peribadatan tidak bisa dihentikan oleh seenaknya oleh lembaga seperti FKUB Kaltim

“Tidak ada kewenangan apapun dari FKUB Kaltim untuk menghentikan kegiatan peribadatan agama lain. Gereja bukan mainan yang bisa dibuka tutup seenaknya ,” kata Joshua Tewuh.

Joshua Tewuh pun meminta Presiden Jokowi secara langsung atau melalui Kapolri atau menteri agama, turun tangan membantu penyelesaian masalah ini.

Joshua Tewuh juga minta, pemerintah perlu tegas terhadap arogansi oknum-oknum tertentu yang memakai lembaga adat atau keagamaan untuk memberangus agama tertentu di Indonesia.

“Pertanyaan saya, apakah ini lembaga premanisme. Kok arogan banget menutup tempat peribadatan agama lain,” kata Joshua Tewuh.

Dalam kesempatan itu, Joshua Tewuh juga menyesalkan sikap diam para pendeta anggota FKUB Kaltim.

Joshua Tewuh menilai, sikap diam yang ditunjukkan oleh para pendeta ini, seperti ‘anjing bisu’ yang tidak kau menggonggong untuk mempertahankan haknya.

“Seharusnya mereka (para pendeta) mampu bernegosiasi dan tidak bisa mempertahankan hak orang-orang Kristen di muka bumi Indonesia,” tegas Joshua Tewuh.

Joshua Tewuh berpendapat, setiap orang harus punya sikap, karena negara ini bukan  milik agama atau kalangan tertentu, tapi milik bersama seluruh warga negara Indonesia dengan berbagai latar belakang agama.

Seperti diketahui, atas desakan FKUB Kalimantan Timur, Pastor Andi Simon terpaksa menutup Graha YHS yang berlokasi di kawasan Jalan Martadinata, Kelurahan Mekar Sari, Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.

Keputusan itu disampaikan Pastor Andi Simon usai melakukan pertemuan dengan musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) setempat, FKUB Kalimantan Timur serta Bala Pertahanan Adat Asli Kalimantan (Baladika) Balikpapan, Kamis 24 Maret 2022.

Menurut Andi Simon, di Kanal YouTuber Pastor Andi Simon TV penutupan itu dilakukan hingga pelayanan mendapat perizinan untuk melakukan peribadatan atau kegiataan keagamaan di tempat tersebut.

Dalam kesepakatan itu, para pihak juga meminta agar dalam kegiatan pelayanan tersebut, pendeta Andi Simon hanya membatasi kegiatannya untuk kalangan sendiri.

“Sebaiknya, kalau ada orang dari kepercayaan lain ada yang ingin masuk, sejak awal satpam harus melarang,” ungkap salah seorang tokoh masyarakat seperti dikutip dari kanal YouTube Pastor Andi Simon TV.

Selama ini, Graha YHS Balikpapan selama ini dikenal masyarakat luas tempat Pastor Andi Simon mendoakan orang sakit  secara cuma-cuma.

Hampir setiap hari, tempat ini dikunjungi ratusan orang lintas agama yang ingin minta doa kesembuhan.(Prs)

3 comments

  1. Susah kalau didalam hatinya mereka tidak ada suka cita ketika melihat orang banyak yg sembuh oleh pertolongan pastor Andi Simon. Coba hati.mereka itu penuh kasih dan tulus pasti.mereka mendukung pelayanan pastor Andi Simon. Coba yg melarang itu merenung dan bertanya dalam hati mereka semdiri yg paling dalam supaya didekatkan dengan sifat kasih dan welas asih yg paling dalam.

  2. Kita agama minoritas di negara ini,makin panjang umur negara kesatuan republik indonesia semakin rendah pola pikirnya,dulu zaman penjajahan tdk ada istilah minoritas.Kami juga mersakan di Sumatera Barat.Memang didunia ini masih banyak manusia yang menunjukkan ego.

  3. “ALLAH TIDAK DISKRIMINATIF”.
    Apa yang salah dari kegiatan Pastor Andi Simon?
    Semua orang sakit yang membutuhkan bantuan penyembuhan dari Tuhan melalui hamba pilihan-Nya Pastor Andi Simon.Pastor Andi Simon dipakai Tuhan untuk membantu umat-Ny di dunia ini keluar dari masalah penyakit dan lain-lainnya.Pastor Andi Simon juga tidak memilah-milah pelayanan hanya kepada sesama kristen tetapi terbuka untuk semua dari berbagai latar belakang agama dan kebudayaan.Sangat ironis,jika kegiatan ini ditutup.Apakah Tuhan suruh tutup?Sikap diskriminatif mulai terkuak dengan pembatasan ini.sebenarnya kita semua bersyukur kepada Tuhan atas rahmat ini dan berterima kasih kepada Pastor Andi Simon karena rahmat oenyembuhan ini.
    Ehhhh mala benci dan tutup kegiatan ini.APA SALAHNYA?SALAHNYA DI MANA?
    PRESIDEN JOKO WIDODO SAJA BERKUNJUNG KO MALAH YANG LAIN SEWOTTTTT DENGAN ALASAN/DALIL YANG EGOIS DAN KERDIL PIKIRANNYA.
    APAKAH PASTOR ANDI SIMON BUAT DOSA YA?
    APAKAH PASTOR ANDI SIMON PAKSA PASIEN YANG SEMBUH ITU HARUS MASUK KATOLIK/KRISTEN?????????
    MEMALUKAN…….

Comments are closed.