Kementan Bersama Kostraling dan Bulog Lakukan Serap Gabah di Ngawi

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Pada musim panen raya, perlu kesiapsiagaan menjaga harga gabah stabil. Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Komando Strategi Penggilingan (Kostraling) dan Bulog melakukan langkah strategis turun ke lapangan guna menyerap gabah sekaligus menyiapkan langkah antisipatif apabila ada dinamika harga saat panen raya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi hari Sabtu (9/4) mengunjungi Kabupaten Ngawi untuk melakukan koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi dalam rangkaian rakor gerakan serap gabah. Ia menyebutkan antisipasi dilakukan dengan menggandeng berbagai pihak yang terkait untuk melakukan kesepakatan yakni dengan Dinas Pertanian, Kostraling, Bulog serta himbara.

“Ini perlu gerak cepat, sebelum ada dampak dinamika harga maka mari kita saling bersinergi. MoU antara kita ini untuk kepastian pasar bagi petani, untuk berkoordinasi lebih kuat lagi, untuk perkuat pangan kita,” ujar Suwandi.

Suwandi menyebutkan harga rata-rata gabah jika dipanen dengan mesin combine maka nilainya tinggi sekitar Rp 4.400 – 4.600/kg, sedangkan panen manual paling dapat sekitar Rp 4.200 – 4.300 per kg. Pasalnya kualitas gabah dengan panen manual masih kotor sehingga rendemennya rendah. Maka diupayakan penggunaan mesin alsintan pascapanen supaya harga juga bisa bagus.

Berdasarkan data BPS, rata rata harga gabah dan beras di bulan Maret 2022 ini mulai turun di beberapa level, maka dari itu gerak cepat mengamankan harga gabah harus segera jadi prioritas.

Disebutkan Suwandi bahwa Kementan telah memiliki program Komando Strategi Penggilingan (Kostraling) yang berperan dalam penyerapan gabah petani. Program yang digagas Mentan Syahrul Yasin Limpo ini tentunya perlu mendapat dukungan dari lembaga dan Kementerian lain.

Penggilingan yang tergabung di kostraling perlu didukung dari KUR. Dengan bunga rendah, pengembalian pun dipermudah pada saat panen (yarnen).

Luas sawah di Ngawi tercatat 50.000 ha. Suwandi meminta Ngawi bisa IP400 sampai 5.000 ha. “Tahun ini minimal 1.000 ha, ini merupakan Gerakan perubahan untuk bisa panen padi 4 kali setahun,” tandas Suwandi

Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ngawi, Supardi sangat mendukung respon antisipatif yang dilakukan tim Kementan. Sasaran tanam padi Kabupaten Ngawi 2021-2022 seluas 138.441 ha dan periode Oktober-Maret 45% nya, kemudian berdasarkan data Luas Tambah Tanam (LTT) tanggal 9 April panen seluas 5.710 ha.

“Alhamdulillah tahun 2021 tidak ada serangan hama sehingga panen kami perkirakan bisa maksimal,” sebut Supardi.

Supardi menyebutkan harga gabah di Ngawi saat ini berbeda-beda kisaran Rp 4.400 – 4.600 per kg. Untuk harga gabah kering panen (GKP) jatuh saat ini terjadi untuk padi varietas logawa. Spesifikasi logawa ini Gabah pecah, rasa atos, nasi jelek, warna kusam, pera, tdk ada rasa nya.

Harga GKP varietas logawa sekitar Rp 3.800/kg. Padi logawa ini merupakan padi dengan Indeks Glikemiks rendah yang cocok untuk penderita diabetes.

“Kami optimis apabila pemerintah responsif maka tidak akan ada kendala sebagai akibat harga gabah jatuh saat panen raya,” sebut Supardi.

Pada kesempatan tersebut disepakati penyerapan gabah pada bulan April-Mei 2022 oleh Kostraling sebesar 45 ton gabah dan oleh Bulog sebesar 2.363 ton gabah setara 1.500 ton beras sesuai standar mutu yang ditetapkan.(wst)