JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Utara Ditjen Cipta Karya segera menyelesaikan pembangunan Pasar Sibolga Nauli, Sumatera Utara. Hingga saat ini, progress pembangunan fisiknya telah mencapai 98% sehingga ditargetkan siap beroperasi di bulan Juni.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan pasar dilakukan dengan meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat sehingga menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih estetis (tidak kumuh).
“Diharapkan, infrastruktur pasar yang berkualitas dapat dirasakan langsung manfaatnya, terutama menjamin distribusi bahan pokok dan turut menggerakan sektor riil atau UMKM yang merata hingga pelosok desa di seluruh Indonesia,” terang Menteri Basuki.
Pembangunan fisik Pasar Sibolga Nauli dimulai sejak 26 Juni 2021 oleh PT Tureloto Battu Indah selaku kontraktor dan akan selesai pada 16 Mei 2022 mendatang, sesuai dengan kontrak kerja selama 330 hari kalender dengan nilai kontrak awal Rp.61,8 miliar, setelah addendum menjadi Rp.66,5 miliar.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah I Sumatera Utara, Syafriel Tansier, ST, MT menerangkan pembangunan Pasar Sibolga Nauli memiliki fasilitas yang cukup memadai. “Jumlah kios yang dibangun sebanyak 524 unit ditambah dengan jumlah los sebanyak 738 unit serta prasarana pendukung lain seperti kantor, mushola, toilet, dan lainnya,” jelas Syafriel.
Berdasarkan data Pemerintah Kota Sibolga dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sibolga, tercatat sebanyak 1.262 calon pedagang sudah mendaftar dan siap menempati kios, los serta pelataran di Pasar Sibolga Nauli. Sehingga, dengan jumlah kios, los serta antusiasme pedagang yang cukup tinggi, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Sibolga.
Dengan terselesaikannya pembangunan Pasar Sibolga ini, diharapkan dapat menampung 1.262 pedagang dari pasar lama ditambah dengan pedagang yang berjualan dipelataran diluar kios dan los, di pasar yang baru ini diharapkan dapat meningkatkan omzet penjualan para pedagang minimal hingga 75%.
Tasbiran, salah seorang calon pedagang di Pasar Sibolga Nauli yang berjualan rempah-rempah jamu mengatakan bahwa pasar baru ini lebih bersih dan nyaman. “Kami berharap dengan kenyamanan pedagang dalam berjualan dan kenyamanan pembeli di pasar ini, penjualan juga akan meningkat,” ujarnya.
Walikota Sibolga Jamaluddin Pohan mengapresiasi pembangunan Pasar Sibolga Nauli dan berharap pasar dapat segera dimanfaatkan masyarakat. “Bangunannya sudah jauh lebih bagus dan lebih tertata dari pasar lama,” ujar Jamaluddin pada keterangan persnya, dilansir dari Medan Merdeka.
Pembangunan Pasar Sibolga Nauli berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pada 2021, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melaksanakan pembangunan/rehabilitasi pada 18 pasar. Di Sumatera Utara, terdapat dua pasar selain Pasar Sibolga Nauli di Kota Sibolga yang juga dibangun, yaitu Pasar Baru di Kabupaten Mandailing Natal dan Pasar Balerong Balige di Kabupaten Toba Samosir. (wst)