JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) di Kota Surabaya di Jawa Timur yang menjadi hunian bersama bagi mahasiswa penerima beasiswa pendidikan dari berbagai daerah yang berkuliah di Surabaya dan sekitarnya. Pembangunan asrama mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 106 Tahun 2021 dengan tujuan sebagai wadah pembinaan untuk mempererat persatuan dan kesatuan bagi generasi muda di tingkat perguruan tinggi.
Di sela-sela Kunjungan Kerja di Jawa Timur, Sabtu (16/7/2022), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau Asrama Mahasiswa Nusantara di Surabaya dengan mengecek tiap unit asrama dan fasilitasnya sebelum nantinya dilakukan peresmian yang dijadwalkan Oktober 2022 mendatang. Menteri Basuki minta untuk dilakukan penataan ulang pada penempatan perlengkapan kamar (furnitur) seperti tempat tidur, lemari pakaian dan meja belajar untuk kamar dengan ukuran yang lebih kecil.
“Tolong ditata lagi tempat tidurnya, kalau hanya cukup untuk dua orang, jangan dipaksakan diisi tiga orang, pengap. Lalu tidak perlu diberi pembatas, (ruangan) jadi terkesan sempit,” kata Menteri Basuki.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Basuki juga minta kepada kontraktor pelaksana yakni PT Nindya Karya (Persero) untuk melakukan pengaspalan jalan akses ke asrama sekitar 200 meter. “Proses pengaspalan agar dikerjakan dengan bagus, sehingga aspal lebih awet,” kata Menteri Basuki.
Usai mengecek satu persatu ruangan, Menteri Basuki menyampaikan secara keseluruhan kondisi bangunan AMN memiliki kualitas bagus. Apresiasi dituangkan dalam catatan testimoni kunjungan kerja. “Kualitas bangunan dan lansekap cukup memuaskan”, tulis Menteri Basuki.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR M Reva Sastrodiningrat menyampaikan pembangunan Asrama Mahasiswa Nusantara di Surabaya mulai dikerjakan sejak 17 September 2021 dan telah selesai sesuai tanggal kontrak 14 Mei 2022. Pelaksana pembangunan dikerjakan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) Tbk dan PT Parigraha Konsultan selaku Konsultan Manajemen dengan nilai kontrak Rp95,4 miliar. Nantinya gedung asrama ini akan dihibahkan dan dikelola oleh Kemendikbud bersama Badan Intelijen Negara (BIN).
“Bangunan asrama terdiri dari 2 tower setinggi 5 lantai dengan jumlah unit 188 kamar untuk menampung 528 mahasiswa,” kata Reva.
Selain hunian, BPPW Jatim juga membangun fasilitas pendukung di antaranya kamar mandi dan toilet komunal, ruang ibadah, klinik, kantor pengelola, ruang makan, dapur, ruang laundry, ruang sekuriti, dan lain-lain.
“Fasilitas pendukung pengembangan kompetensi mahasiswa juga dibangunan seperti perpustakaan/ruang baca, ruang belajar bersama, ruang seni, laboratorium, lapangan olahraga, ruang pembinaan entrepreneurship, dan lansekap,” kata Reva.
Selain Surabaya, Asrama Mahasiswa Nusantara rencana dibangun di 5 kota/kabupaten lainnya yakni Kota Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta, Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kota Malang Provinsi Jawa Timur, Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan, dan Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara.
Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Kepala BBWS Brantas Haeruddin C. Maddin, dan Dirut PT. Brantas Abipraya Sugeng Rochadi. (wst)