JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Palu terus melanjutkan rehabilitasi jaringan irigasi Gumbasa sehingga areal Gumbasa yang fungsional kurang lebih 4.593 ha dapat produktif kembali, serta areal sawah potensial dari total 8.180 ha areal Gumbasa dapat menjadi areal sawah fungsional.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa irigasi di kawasan hulu Gumbasa untuk mengairi lahan pertanian subur menjadi prioritas untuk difungsikan kembali setelah bencana gempa.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Kementerian PUPR Taufik mengatakan, sebelumnya telah diselesaikan Rehabilitasi Bendung dan Saluran Irigasi Daerah Irigasi (DI) Gumbasa tahap I untuk areal pertanian seluas 1.070 hektar (ha) yang rusak akibat gempa pada 28 September 2018 lalu. Kemudian saat ini dilanjutkan pekerjaan rehabilitasi Bendung dan Saluran Irigasi DI Gumbasa tahap II yang ditargetkan rampung pada tahun 2023.
“Untuk rehabilitasi irigasi Gumbasa tahap II, pekerjaan dibagi menjadi lima paket. Yang saat ini sudah berjalan memasuki tahapan konstruksi sebanyak empat paket dari loan Asian Development Bank (ADB), sementara untuk paket kelima yang menggunakan dana loan JICA (Japan International Cooperation Agency) masih dalam tahapan desain, ditargetkan sekitar bulan September sudah bisa lanjut tahap lelang,” kata Taufik.
Untuk pekerjaan paket pertama adalah rehabilitasi bendung pada tubuh bendung sepanjang 67,7 meter (m), rehabilitasi tanggul banijir di upstream bendung (300 m), rehabilitasi tanggul banjir di downstream bendung 427 m di sisi kiri dan 452 m di sisi kanan, rehabilitasi penguras, serta pekerjaan landscape. Nilai pekerjaan paket pertama sebesar Rp44,83 miliar dengan progres 54,98% dan ditargetkan rampung pada Februari 2023.
Selanjutnya untuk paket kedua yakni pekerjaan rehabilitasi jaringan utama terdiri dari pekerjaan bangunan, saluran primer sepanjang 9.933 m, saluran sekunder 11.110 m dan saluran tersier 33.890 m ruas BGKn 7 – 24 dengan luas areal 1.612 ha. Nilai pekerjaan paket kedua sebesar Rp334,31 miliar dengan progres 19,62% dan ditargetkan rampung pada Maret 2023.
Sedangkan untuk paket ketiga berupa rehabilitasi jaringan (bangunan, saluran primer sepanjang 8,5 km, dan saluran sekunder 23,73 km) ruas BGKn 24-42 dengan luas areal 2.458 ha. Nilai pekerjaan paket ketiga sebesar Rp256,9 miliar dan ditargetkan rampung pada Maret 2023.
Selanjutnya untuk paket keempat rehabilitasi jaringan irigasi Gumbasa yakni pembuatan dan pemasangan precast U-Ditch dengan mutu beton K-225 untuk jaringan tersier. “Untuk pelaksanaan pemasangannnya dilaksanakan secara swakelola melalui metode padat karya melibatkan kelompok Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) D.I. Gumbasa guna mendukung kegiatan konstruksi pembangunan jaringan tersier D.I Gumbasa,” ujar Taufik.
DI Gumbasa terletak di area lembah Palu yang memanjang dari kaki hulu Sungai Gumbasa mengalir hingga Sungai Kawatuna di Kota Palu. Secara administratif, DI Gumbasa melayani 5 Kecamatan yang berada di Kabupaten Sigi dan Kota Palu yaitu: Kecamatan Gumbasa,Tanambulaya, Dolo, Sigi Biromaru dan Palu Selatan, yang memiliki luas irigasi potensial 8.180 ha.
DI Gumbasa yang dibangun pada tahun 1931 mulanya hanya berupa free intake dengan suplai air dari Sungai Gumbasa, kemudian oleh Departemen PU dibangun menjadi bendung permanen pada tahun 1976. (wst)