JAKARTA (Independensi.com) – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendorong peningkatan keterlibatan Perguruan Tinggi dalam melakukan riset khususnya di bidang Sumber Daya Air (SDA).
Hal tersebut disampaikan Menteri Basuki saat membuka Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) 39 Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) bersama Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Rektor Universitas Mataram Bambang Hari Kusumo di Auditorium Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat malam (28/10/2022).
“Tadi disampaikan oleh Ketua Umum HATHI pada acara ini akan ada MoU dengan sejumlah perguruan tinggi. Hal ini sejalan dengan keputusan saya bahwa di setiap bendungan setelah selesai pembangunan, semua alat-alat akan kami akan serahkan ke kampus terdekat sebagai bahan laboratorium untuk riset,” kata Menteri Basuki.
Menteri Basuki juga mengajak kepada seluruh mahasiswa Universitas Mataram yang hadir untuk memanfaatkan Pertemuan Ilmiah Tahunan ini untuk bisa mengenali dan nantinya dapat berkecimpung dalam organisasi profesi bidang SDA.
“HATHI ini salah satu organisasi profesi bidang SDA, selain itu juga ada Komite Nasional Indonesia untuk Irigasi dan Drainase (KNI-ID) dan Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNI-BB). Jadi para mahasiswa silahkan bergabung jika mau menekuni bidang SDA,” ujar Menteri Basuki.
Dikatakan Menteri Basuki, kegiatan seminar tahunan seperti ini merupakan kegiatan yang harus terus dilakukan untuk mengasah intelektualitas dan memperbarui keilmuan. “Ini adalah salah satu cara mengasah intelektualitas kita, saat wisuda kita juga sudah dipesankan jangan jauh dari kampus,” ujarnya.
Ketua Umum HATHI Jarot Widyoko yang juga Direktur Jenderal SDA Kementerian PUPR mengatakan, PIT HATHI tahun 2022 dihadiri oleh pimpinan atau yang mewakili dari 57 perguruan tinggi di Indonesia yang menandatangani MoU dengan HATHI untuk pengembangan Sumber Daya Manusia di bidang Teknik Sumber Daya Air.
“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut arahan Menteri PUPR untuk berkolaborasi dengan Universitas terdekat khususnya semua kegiatan SDA di wilayah terdekat yang dapat dijadikan sarana untuk magang dan praktek lapangan,” kata Jarot.
Ditambahkan Jarot, keistimewaan PIT yang kedua adalah adanya kegiatan tanam sorgum bersama Menteri PUPR. “Giat tanam sorgum merupakan rangkaian tindak lanjut arahan Bapak Menteri PUPR pada acara PIT HATHI yang mengusung semangat untuk mendukung ketahanan pangan di Balai-Balai seluruh Indonesia,” katanya.
Dikatakan Jarot, Direktorat Jenderal SDA Kementerian PUPR dan HATHI bekerja sama dengan Universitas Mataram akan memfasilitasi kelompok petani dalam mengembangkan sorgum pada lahan seluas 120 hektare (ha) di Desa Akar-akar dan 70 ha di Desa Batujae. “Pada saat ini sebagai _pilot project_akan ditanam pada lahan seluas 10 ha di Desa Akar-akar dan 10 Ha di Desa Batujai,” tutup Jarot. (wst)