Jakarta- Sekjen Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Abdy Yuhana menyatakan sistem Pemilu yang diterapkan di Indonesia, harus berinduk ke Pancasila, khususnya Sila Keempat yang berbunyi ‘Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan’.
Jangan sampai, ujar Abdy, pemilu itu melemahkan Persatuan Indonesia yang juga merupakan salah satu substansi Pancasila.
Hal itu dikatakan Abdy dalam talkshow Bincang Bareng Kang Abdy di akun YouTube NCB Indonesia, baru-baru ini.
“Jadi yang harus kita pahami adalah bahwa demokrasi di Indonesia bukan demokrasi yang membawa semangat individualisme, termasuk juga sistem pemilunya,” ujar Abdy.
Demokrasi yang berdasarkan Pancasila, menurut Abdy harus mengedepankan musyawarah. Abdy menegaskan, demokrasi Pancasila jauh dari semangat individualisme.
Dan, sambung Abdy, yang harus diingat demokrasi di Indonesia juga harus memperkuat Persatuan Indonesia yang termaktub dalam Sila Ketiga Pancasila.
“Jangan kemudian karena pilihan kita demokrasi, kita terpecah-belah dan terjadi polarisasi di masyarakat,” ujar Abdy.
Lalu, lanjut Politisi PDI Perjuangan itu, demokrasi Indonesia juga harus membawa semangat Sila Kelima Pancasila, yakni Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
“Jadi demokrasi di Indonesia juga harus menghadirkan kesejahteraan sosial. Jangan sampai terjadi sebagaimana yang diingatkan Bung Karno, bahwa demokrasi politiknya saja yang berlari namun demokrasi ekonominya tertinggal,” ujar Abdy.
One comment
Comments are closed.