Suasana pengelolaan sampah pada acara Kopiko F1 Powerboat beberapa waktu lalu. (Istimewa)

InJourney Berkolaborasi dengan Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Terapkan Program Waste Management  

Loading

JAKARTA (Independensi.com) –  Ada satu hal yang kerap terlupakan selepas acara akbar, yaitu mengenai pengelolaan sampah. Namun, dalam penyelenggaraan KOPIKO F1Powerboat, GESN Le Minerale dan  InJourney secara komprehensif telah memetakan waste management paska acara, dan menunjuk Bank Sampah Bersinar waste management partner.

Hal ini merupakan wujud nyata dari kepedulian bersama ketiga pihak dalam mengembangkan sektor pariwisata Indonesia yang berkelanjutan dan berjalan beriringan dengan upaya menjaga keberlangsungan lingkungan hidup. Kerjasama ini merupakan upaya InJourney dan PT Mayora Indah Tbk untuk menjadikan KOPIKO F1Powerboat menjadi less waste event dengan mengusung konsep #LessWasteMoreRace.

Adapun yang mencakup dalam kolaborasi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran terhadap pengelolaan sampah melalui beberapa komponen yaitu pemilahan sampah, daur ulang sampah serta pengomposan. Untuk itu, malalui Bank Sampah Bersinar, GESN Le Minerale telah menyediakan collection point di tujuh desa di Balige dan sebanyak 55 tong sampah terpilah yang berada di lokasi acara. Selain itu juga dibuka tiga booth edukasi dan galon Le Minerale yang dapat dimanfaatkan oleh wisatawan untuk mengelola limbah sampah plastik.

“Gelaran KOPIKO F1Powerboat ini berpotensi menarik sekitar 25 ribu wisatawan dan diperkirakan akan menimbulkan sampah sebesar 50 ton/hari. Untuk mengantisipasi hal ini, maka diperlukan waste management agar venue dapat selalu terjaga kebersihannya, dan sampah- sampah plastik yang terpilah dapat menggerakan ekonomi sirkular dan masuk dalam industri daur ulang,” ungkap Yuna Eka Kristina, Head of Public Relations Le Minerale melalui rilisnya, Rabu (1/3/2023).

Program waste management ini sejalan dengan  Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale kurang lebih satu tahun yang lalu. Gerakan ini menjadi salah satu langkah konkret dan terintegrasi dalam usaha pelestarian lingkungan. Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale atau GESN Le Minerale, sebuah gerakan yang bermula dari dukungan Le Minerale terhadap Peraturan Menteri KLHK no 75 tahun 2019, serta komitmen untuk menciptakan produk yang sehat, aman serta berperan menjaga lingkungan. GESN dimulai dengan kolaborasi antara Le Minerale dengan KLHK, ADUPI, IPI, dan hingga kini telah merambah hingga lebih dari 12 mitra atau stakeholder lainnya.

Yuna mengatakan, “Sebagai produsen yang menggunakan plastik sebagai kemasan, kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa sisa konsumsi produk kami terkelola dan tidak menjadi sampah, melainkan dapat menjadi bahan baku untuk produk yang bermanfaat. Termasuk sisa konsumsi paska perhelatan akbar ini.

“Sejak dimulainya GESN oleh Le Minerale, telah berhasil meningkatkan collection rate 98% dibanding sebelum adanya program. Bahkan saat ini, GESN Le Minerale sudah berhasil mengumpulkan sampah plastik hingga 6.300 ton dalam 1 tahun.Program GESN Le Minerale menargetkan peningkatan kinerja mitra lapak sebesar 20%. GESN pun diharapkan dapat mendorong utilisasi daur ulang plastik untuk nilai ekonomi yang lebih tinggi, menyediakan recycle points di berbagai lokasi, dan terus berupaya mengedukasi masyarakat Indonesia untuk bijak dalam mengelola plastik.

Apresiasi

Sementara itu Direktur PT. Solusi Rahayu Indonesia selaku pengelola Bank Sampah Bersinar, Fei Febri mengatakan, pihaknya mengapresiasi  InJourney dan GESN Le MInerale untuk memastikan sampah yang dihasilkan selama event ini dapat terkelola dengan baik.

Menurut Fei sejak tiga hari sebelum balapan dimulai, pihaknya telah diminta untuk mengelola sampah-sampah yang dihasilkan dari venue, titik nobar, hotel, restoran bahkan kantong parkir yang menjadi kunjungan utama wisatawan dan berpotensi menimbulkan banyak sampah.

“Kami mengangkut sampah tersebut ke Material Recovery Facility yang telah kami siapkan di Lumban Pea Timur. Dengan melibatkan lebih dari 80 pekerja lokal yang sebagian besar perempuan, sampah tersebut dipilah. sampah organik diolah menjadi kompos dan sampah non-organik didaur ulang melalui Bank Sampah Tarhilala,” ungkap Fei.

Lebih jauh Fei mengatakan, pihaknya menggunakan teknologi incinerator milik Pemkab Toba untuk menghabiskan sisa sampah residu sehingga seluruh kegiatan yang dilakukan dapat mewujudkan zero waste event dan mendukung sustainability tourism.

“Terima kasih kepada Gerakan Ekonomi Sirkular Le Minerale dan Injourney yang telah memberikan kepercayaan waste management ini kepada kami. Berkat Kerjasama yang baik dengan semua pihak, kita bisa bersama-sama mewujudkan Kopiko F1H2O yang minim sampah. Semoga pada kegiatan berikutnya, kita dapat melakukan pengelolaan sampah yang lebih baik lagi,” pungkas Fei.