JAKARTA (Independensi.com) – PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 35,22% menjadi Rp329,84 miliar sepanjang 2022 dari sebesar Rp243,91 miliar pada 2021. Kenaikan laba bersih tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan yang diperoleh dari pembiayaan konsumen.
”Kami senang perbaikan kinerja ekonomi nasional terus berlanjut pada 2022 diiringi dengan selesainya pandemi Covid-19. Dengan berbagai upaya sepanjang tahun, seperti peningkatan layanan dengan dukungan transformasi digital yang konsisten, membuat kami mampu mencatatkan kenaikan kinerja dengan hasil yang baik pada tahun 2022,” ujar Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman dalam siaran pers di Jakarta, Senin (10/04/2023)
Hingga akhir tahun 2022, CIMB Niaga Finance mencatatkan total booking mencapai Rp7,88 triliun, meningkat 38,82% dibanding tahun 2021 yang sebesar Rp 5,67 triliun. Sedangkan total aset kelolaan tahun 2022 mengalami pertumbuhan menjadi Rp9,2 triliun, tumbuh 31,33% dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp7,0 triliun.
Di samping itu, pada RUPST ini, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp98,95 miliar atau 30% dari laba bersih CIMB Niaga Finance tahun buku 2022 yaitu sebesar Rp329,84 miliar. Perseroan secara konsisten memberikan dividen selama lima tahun terakhir. Adapun sisa laba bersih setelah dikurangi pembayaran dividen tunai, dibukukan sebagai laba ditahan untuk membiayai kegiatan usaha Perseroan.
RUPST CIMB Niaga Finance yang berlangsung hari ini menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan tahun buku 2022, serta menerima baik laporan pengurus Direksi dan tugas Pengawas Komisaris Perseroan tahun buku 2022.
Selain itu, RUPST juga menyetujui pengangkatan anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS) Rini Fatma Kartika sehingga susunan anggota Dewan Pengawas Syariah Perseroan adalah Prof. DR. H. Fathurrahman Djamil, MA. dan Rini Fatma Kartika.
Adapun keputusan lainnya yang dihasilkan RUPST CIMB Niaga Finance yaitu penunjukan kembali Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota PricewaterhouseCoopers Global di Indonesia) masing-masing sebagai Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2023; laporan rencana aksi keuangan berkelanjutan tahun 2022-2023 yang telah disampaikan kepada OJK sesuai POJK No. 51/POJK.03/2017; penetapan besarnya gaji/honorarium dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan; dan penetapan Rencana Kerja Perseroan untuk Tahun Buku 2023.
Ia menyatakan CIMB Niaga Finance juga akan meningkatkan kolaborasi dengan induk perusahaan yaitu Bank CIMB Niaga dengan memaksimalkan pengembangan sistem digitalisasi dalam proses pemberian referral dari CIMB Niaga ke CIMB Niaga Finance; melanjutkan pengembangan digitalisasi pada aktivitas sales & collection.
“Kami optimis prospek usaha Perseroan pada 2023 semakin membaik walau terdapat tantangan makro ekonomi dam tantangan industri otomotif di tengah ancaman resesi akibat kondisi geopolitik. Kami senantiasa terus mengembangkan bisnis secara berkelanjutan dan bertanggung jawab dengan tetap mengedepankan customer experience dalam mencapai misi menjadi the most profitable multifinance di Indonesia,” tutup Ristiawan.