Bali (Independensi.com) – IHTPB (Indonesia-Healthcare Tourism Promotion Board) dalam siaran persnya menyebutkan telah melakukan penandatanganan MOU dengan PT. Tele Sehat Indonesia/ATM SEHAT, JDNI (Jaringan Dokter Muda Indonesia) dan BMTA (Asosiasi Pariwisata Medis Bali) pada saat WTN SUMMIT-TIME 2023 di Renaissance Uluwatu-Bali, pada tanggal 30 September 2023 silam.
Dr. dr Taufik Jamaan, Sp.OG., seorang pakar dan praktisi medis yang menjadi CEO di banyak rumah sakit di Jakarta dengan pengalaman lebih dari 20 tahun dan Ketua Umum AWMI-Asosiasi Wisata Medis Indonesia, dan Ns.Sigit M.Nuzul, S.Kep., M.Biomed. yang telah bekerja di bidang riset alat kesehatan selama lebih dari 10 tahun adalah pelaku utama pembuatan perangkat ATM Sehat IOT 4.0.
ATM Sehat merupakan pemenang pertama ASEAN ICT Awards 2019 di Laos. Perangkat ini diharapkan dapat menjadi perangkat strategis yang dapat mendukung perkembangan pertumbuhan teknologi kesehatan IOT untuk screening dan monitoring kesehatan.
Perangkat ini dikembangkan dengan sistem yang mudah untuk mendukung digitalisasi penyedia layanan kesehatan di Indonesia. Sistem ini mencakup website dashboard untuk fasilitas kesehatan dan aplikasi untuk pasien. Aplikasi ini mencakup deteksi dini penyakit, cek kesehatan, penyimpanan hasil cek kesehatan, telekonsultasi dan informasi serta pengobatan yang tepat. Dilengkapi aplikasi Dokter yang menerima data pasien dengan persetujuan pasien sebagai pertimbangan penting dalam memberikan konsultasi. Dengan bergabungnya dr. Andi Khomeini Takdir, Sp.PD sebagai Chief Medical Services Officer (CMSO) di ATM Sehat akan dapat meningkatkan layanan telekonsultasi Medical Tourism and Wellness di Indonesia.
IHTPB bersama para pemangku kepentingan berkomitmen untuk membantu Medical Tourism Indonesia untuk tumbuh dan berkembang dengan membuat acara untuk berdiskusi dan berbagi tantangan yang dihadapi oleh industri ini.
Selain itu, diskusi ini juga diharapkan dapat membawa konsep ke arah yang tepat, terutama dalam mendukung pengembangan Al terintegrasi pada layanan call center dan tele-consul dokter lokal yang akan diluncurkan pada tahun 2024, sehingga pasar dapat mengakses layanan tersebut.
Agar tujuan ini berhasil, partisipasi dari para pemangku kepentingan terkait merupakan faktor kunci yang telah disebutkan oleh para panelis WTN yang hadir dalam WTN SUMMIT-TIME2023 di Bali.
Peter Tarlow, Presiden WTN yang berbasis di Texas dan Juergen Thomas Steinmetz, Ketua WTN yang berbasis di Honolulu, juga menyebutkan bahwa ekosistem pariwisata medis di Indonesia harus bersatu dan menentukan arah layanan dan fokus pasar yang perlu ditembus, dan pada saat yang sama memberikan layanan terbaik yang mengkoordinasikan pariwisata medis dengan keperawatan, memastikan memiliki kemampuan bahasa yang sangat baik, mengembangkan dan menghasilkan publisitas agar orang-orang di seluruh dunia tahu tentang pariwisata medis Indonesia. (hd)